Find Us On Social Media :

Ibunda Marini Zumarnis Meninggal Alami Stroke, Rupanya Flu Bisa Jadi Pemicu

By None, Jumat, 8 Februari 2019 | 21:33 WIB

Marini Zumarnis saat pemakaman ibundanya Fatmawaty Binti Patanduk di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat pada Jumat (8/2/2019).

Grid.ID - Kesedihan kini nampaknya tengah dirasakan oleh keluarga artis senior Marini Zumarnis.

Pasalnya, ibunda dari Marini Zumarnis, Fatmawati dikabarkan baru saja meninggal dunia pagi ini (8/2/2019) pukul 08.45 WIB.

Kabar duka ini pertama kali diketahui dari sahabat Marini Zumarnis, sesama artis senior Lulu Zakaria melalui unggahan di Instagram pribadinya.

Lulu Zakaria mengabarkan bahwa ibunda Marini mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto.

Baca Juga : Ibunda Marini Zumarnis Dikuburkan Satu Liang Lahat dengan Sang Suami, Ini Alasannya

Masih belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya ibunda Marini.

Namun, diketahui sebelumnya bahwa ibunda Marini sempat menderita penyakit storke cukup lama.

Sejak beberapa tahun belakangan, ibunda Marini sudah mengalami stroke hingga harus menggunakan bantuan kursi roda.

Baca Juga : Sempat Dituduh Lakukan Video Mesum, Aura Kasih Ngaku Nggak Pernah Colek Ariel

Beberapa waktu lalu, Marini pernah membagikan potret ibundanya dan mengabarkan bahwa ibunya sedang menderita stroke.

Stroke merupakan salah satu penyakit berbahaya yang cukup mematikan.

Menjadi penyakit mematikan, ada baiknya kita lebih waspada akan penyakit ini.

Gejala stroke ini memang mirip dengan serangan jantung.

Bedanya, menyerang otak hingga beberapa bagiannya terganggu.

Selain itu, siapa sangka ternyata penyakit flu yang biasa dianggap sepele justru bisa menjadi salah satu faktor terjadinya stroke.

Penyakit yang kerap dianggap remeh ini ternyata dapat meningkatkan kemungkinan terkena stroke.

Baca Juga : Sering Merasa Takut dan Cemas? 5 Zodiak Ini Alami Panic Attack

Mengutip dari WebMD, reporter HealthDay News menyatakan bahwa Flu bisa merambah ke penyakit yang lebih parah.

Studi terbaru menunjukkan, flu dapat memicu stroke atau memecahnya pembuluh darah di sekitar leher.

Temuan baru ini mengingatkan para peneliti untuk mendapatkan suntikan flu yang tidak hanya melindungi diri dari infeksi, melainkan juga suntikan utnuk mengurangi risiko komplikasi yang cukup serius.

Para peneliti dalam studi pertama menemukan fakta bahwa flu dapat meningkatkan peluang untuk terkena stroke.

Tidak main-main, rupanya peluang terkena stroke tersebut dapat meningkat sebanyak 40 persen.

"Risiko tertinggi dalam 15 hari influenza dan mulai berkurang seiring berjalannya waktu," kata ketua peneliti Amelia Boehme.

Amelia Boehme sendiri adalah seorang asisten profesor epidemiologi di Vagelos College of Physicians and Surgeons di Columbia University di New York City.

Untuk penelitian ini, Boehme dan koleganya mengidentifikasi hampir 31.000 pasien dari pusat data negara bagian New York, usia rata-rata 72 tahun, yang mengalami stroke pada tahun 2014.

Baca Juga : Sempat Dituduh Lakukan Video Mesum, Aura Kasih Ngaku Nggak Pernah Colek Ariel

Namun, hal yang mengejutkan rupanya terlihat dalam penelitian itu.

Mereka justru menemukan risiko stroke setelah berjuang melawan penyakit flu.

Studi lain telah menemukan bahwa risiko stroke meningkat setelah infeksi besar.

Bisa jadi pada orang yang sudah berisiko terkena stroke, satu pemicu flu, kata Boehme.

Yang menarik di sini adalah flu tidak hanya meningkatkan risiko stroke, tetapi risiko itu sebenarnya merupakan risiko yang berkepanjangan, yang berlangsung selama beberapa bulan," katanya.

"Orang-orang perlu divaksinasi."

Azhar menduga peradangan yang terjadi bersamaan dengan infeksi seperti flu membuat tubuh rentan terhadap stroke dan serangan jantung .

"Flu membuat sistem kekebalan tubuh menjadi overdrive dan menimbulkan banyak peradangan yang berlanjut," ungkapnya.

"Ini bukanlah risiko langsung, melainkan risiko jangka panjang."

Dalam studi kedua, kelompok lain dari peneliti Universitas Columbia menemukan bahwa pada bulan berikutnya setelah terserang flu, pasien memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk merobek arteri leher.

"Studi sebelumnya menunjukkan bahwa robekan arteri serviks non-traumatis merupakan penyebab utama stroke pada pasien berusia 15 hingga 45 tahun," kata ketua peneliti Madeleine Hunter, seorang mahasiswa kedokteran.

"Namun, bagaimana pembedahan arteri leher terjadi tanpa trauma besar masih belum jelas."

Dengan menggunakan data yang sama seperti pada studi pertama, tim Hunter meninjau hampir 3.900 kasus robekan arteri serviks di antara pria dan wanita, usia rata-rata 52 tahun.

Nah, untuk itu ada baiknya kita lebih waspada bila terserang flu dan jaga kesehatan dengan baik. (*)

Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Ibu Marini Zumarnis Alami Stroke Sebelum Meninggal, Jangan Sepelekan Flu Dapat Meningkatkan Risiko Stroke