GRID.ID - Pesawat Padang-Jakarta terpaksa terbang dengan 4 penumpang gegara harga tiket mahal hingga harus bayar ekstra untuk bagasi.
Penetapan kenaikan harga tiket mahal serta adanya biaya ekstra untuk bagasi membuat pesawat Padang-Jakarta banyak ditinggalkan pelanggannya, sehingga terpaksa terbang dengan 4 penumpang.
Harga tiket mahal hingga penetapan bayar ekstra untuk bagasi juga berdampak bagi pihak maskapai pesawat Padang-Jakarta yang terpaksa terbang dengan 4 penumpang.
Kabar terkait harga pesawat penerbangan domestik yang naik tak hanya merugikan penumpang, tetapi juga membuat sebagian maskapai rugi.
Salah satu maskapai yang mengalami kerugian yaitu pesawat Padang-Jakarta yang beberapa waktu ini diketahui mangkrak dan hanya terparkir di apron Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Seperti yang diwartakan banjarmasin post, karena adanya kenaikan tarif tiket pesawat penerbangan domestik, maskapai jurusan Padang-Jakarta turut mengalami kerugian karena sepi penumpang, pada Sabtu (9/2/2019).
Hal tersebut disampaikan oleh salah seorang penumpang bernama Yulianto asal Padang, yang baru saja mendarat di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.
Yulianto mengaku bahwa ia terbang hanya bersama tiga penumpang lainnya.
“Lucu mas. Saya cuma empat orang doang dalam pesawat. Yakin orang naik sama turun barengan kok,” ujar Yustianto kepada wartawan Banjarmasin Post di Terminal 1 bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (8/2) .
Tiket yang harus ia bayar untuk dapat terbang dari Padang ke Jakarta menyentuh angka Rp 1,5 juta dari harga normal sekitar 700 ribuan.
Meningkatnya harga tiket yang lebih dari 100 persen tersebut membuat jumlah penumpang mengalami penurunan.
Tak hanya itu, terhitung sejak 8 Januari 2019, penumpang Padang-Jakarta tidak lagi mendapat bagasi 20 kilogram secara gratis.
Baca Juga : Detik-detik Pengangkatan CVR Pesawat Lion Air JT 610 yang Tertimbun Lumpur di Dasar Laut
Namun pihaknya mulai memberlakukan tarif bagasi tambahan prepaid baggage (bagasi bayar di muka) yang sisesuaikan dengan rute penerbangan.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribunnews.com, pemberlakuan harga prepaid baggage tidak sama.
Misalnya, untuk rute perjalanan Jakarta-Bali dihargai Rp 155 ribu untuk tambahan bagasi 5 kilogram.
Sedangkan untuk penerbangan Jakarta-Surabaya seharga Rp 125 ribu untuk tambahan 5 kilogram.
Bahkan, belum lama ini salah seorang penumpang Padang-Jakarta harus rela merogoh kocek hingga lebih dari Rp 1 juta untuk membayar bagasi.
Seperti yang diwartakan TribunBatam, salah seorang penumpang Padang-Jakarta tujuan Letung bernama Rio bersama 3 rekannya kecewa lantaran harus membayar tarif bagasi sebesar Rp 1,07 jutaan.
Namun menurut salah satu perwakilan dari maskapai penerbangan jurusan Padang-Jakarta, Danang Mandala Prihantoro mengklarifikasi adanya pesawat yang mangkrak tetapi membenarkan sepinya penumpang.
“Karena saat ini musim sepi saja. Tidak hanya parkir, kita tetap ada melakukan maintenance. Lalu pesawat itu juga bisa dioperasikan buat rotasi. Tapi kalau mangkrak itu dalam tanda kutip pesawat tetap bisa dioperasikan,” jelas Danang.
Meski begitu, Danang mengungkap penetapan bagasi berbayar bukanlah wewenangnya.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Kopaska TNI AL Akhirnya Temukan CVR, Bagian Black Box Pesawat Lion Air JT 610
"Sepi karena low season (musim sepi) saja. Kalau itu (bagasi berbayar) kan kebijakan, tapi lebih ke pilihan penumpang kalau harga bagasi. Yang jelas kebijakan bagasi itu merupakan kebijakan yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan,” ujar Danang.
Menurut Danang, adanya sistem bagasi berbayar bukan tanpa alasan.
“Dalam upaya memberikan pelayanan, mulai 7 Februari 2019 kami akan melakukan penyesuaian tarif bagasi berbayar,” kata Danang.
Baca Juga : Harapan Gerian Agar Jasad Sang Kakak yang Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Lion Air Ditemukan
Menurut Danang, layanan terkait bagasi berbayar merupakan kebijakan baru Padang-Jakarta guna menjawab peluang dan tantangan bisnis seiring pertumbuhan tren perjalanan udara yang simpel, sesuai era kekinian.
Hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Office in Charge (IC) Bandara Halim Perdanakusuma, Erick Arrahman.
“Kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang, seperti pembenahan ruang tunggu keberangkatan sehingga penumpang bisa menunggu dengan lebih nyaman,” kata Erick, seperti yangd iwartakan banjarmasin post pada Selasa, (9/2/2019). (*)