Grid.ID - Telah terjadi penganiayaan oleh senior terhadap junior di Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) di Makassar, Sulawesi Selatan.
Penganiayaan tersebut dilakukan oleh Muh. Rusdi (21) terhadap Aldama Putra (19) pada Minggu (3/2/2019).
Kasus tersebut masih bergulir hingga kini.
Pasca tiga hari kematian Aldama Putra, sang ayah, Daniel Pongkala mencurahkan isi hatinya melalui akun Facebook Samna Bhayangkara.
Dalam postingan curahan hatinya tersebut, ayah Aldama Putra menanggapi ucapan belasungkawa dari Kementrian Perhubungan terhadap putranya.
Selain itu ia juga menyayangkan kekerasan yang menimpa putranya saat di sekolah.
"Bapak Menteri Perhubungan,,, kami keluarga banyak terima kasih atas pernyataan sikap bapak untuk membentuk tim dalam kasus meninggalnya anak kami
Namun kami keluarga perlu bersuara bahwa, kami sekolahkan anak kami di Universitas ATKP untuk menimba ilmu, namun pulang-pulang bawa jenazah,, apakah sekolah ini mengajarkan tentang kekerasan, militer juga enggak, poliis juga engak, tamat juga nanti kan sebagai ASN kan? Bukan aparat kok bisanya diperlakukan kekerasan fisik seperti itu,," tulis ayah Aldama Putra dalam akun facebook Samna Bhayangkara.
Baca Juga : Merusak Motor Saat Ditilang, Kekasih Adi Saputra: Pasti Dia Menyesal
Daniel Pongkala juga menginginkan supaya kasus yang menimpa anaknya tersebut bisa diusut sampai tuntas.
"Kami mohon Pak Menteri, ini diusur sampai tuntas karena kami merasa ini ada yang ditutup-tutupi pihak Universitas ATKP,
Pertama kalinya mereka memberikan penjelasan bahwa anak kami jatuh di kamar mandi ternyata pihak RS menyampaikan bukan jatuh di kamar mandi tapi dianiaya,, lalu siapa yang bawa ke kamar mandi?
Yang bawa ke kamar mandi tidak mungkin hanya satu orang, pasti lebih dari satu orang, sementara polisi hanya menetapkan satu tersangka, kami takut Pak Menteri, kasus ini ditutup-tupin karena dari awal sudah agak janggal,,," tulis Daniel Pongkala di facebook.
Seolah tak cukup dan masih belum bisa menerima kenyataan, Daniel Pongkala meminta nyawa anaknya kembali.
"Kami tidak butuh bantuan materi, kami butuh nyawa anak kami kembali Pak Menteri,,, kami pengin anak kami selesai menimba ilmu, kenapa hanya sesaat saja nimba ilmunya,,, apakah kami tidak pantas nimba ilmu di ATKP, sampai anak kami dihilangkan nyawanya lalu diseret ke kamar mandi seolah olah jatuh di kamar mandi karena jantung,,,
Tolong kembalikan anak kami,,," tulis Daniel Pongkala di facebook.
Baca Juga : Ditanya Soal Farhat Abbas Minta Jabatan, Elza Syarief: Cuma Minta Tolong
Sebelumnya telah diberitakan bahwa Aldama Putra tewas dengan tubuh penuh luka lebam karena dianiaya seniornya.
Kasus ini terungkap setelah pihak keluarga curiga dengan kematian korban yang penuh luka lebam.
Namun, pihak kampus ATKP menyatakan Aldama Putra terjatuh di kamar mandi pada Minggu (3/2/2019). (*)