Gloria mengaku dirinya tetap semangat menjalani profesi tersebut meski tak dibayar lantaran termotivasi dari sang ibunda.
Ibunya merupakan seorang perawat yang bertugas mengurus para pasien di rumah sakit.
Menurut pengakuan Gloria, ibunya merupakan sosok yang berjiwa mulia dan sering membantu kerabat maupun tetangga yang tertimpa musibah.
"Mamaku perawat, nah berbekal dari kecil lihat mama ngurusin pasien aku tau pekerjaan mama sangat mulia. Dan setiap ada orang yang meninggal di dekat rumahku atau gereja mama tanpa harus disuruh dia terpanggil," bebernya.
"Dari situ aku belajar berbekal ajaran orang tua jadi motivasi aku. Awalnya takut tapi lama kelamaan saya melihat jenazah itu setiap kematian itu ada ceritanya," lanjutnya.
Tak jarang Gloria menemui bekas luka maupun memar pada jenazah yang diriasnya.
Bagi dirinya, bekas luka tersebut punya cerita tersendiri bagi orang yang ditinggalkan.
Baca Juga : Longsor Menimbun Areal Pemakaman di Sukabumi, Satu Jenazah Terseret Material hingga ke Sungai
"Misalnya punya luka memar itu ada cerita perjuangan. Buat aku menghargai itu ada yang infusan atau operasi di kepala atau kecelakaan ada cerita di balik luka, dan aku enggak mau orang yang datang melihat mereka ketakutan. Aku mau mendandani mereka itu untuk terakhir, aku ingin mereka cantik," imbuh Gloria.
Pekerjaan merias jenazah ini rupanya dilakukan Gloria di sela profesinya sebagai seorang makeup artist.
Ia pun berharap agar pekerjaan mulianya ini akan terus berjalan dan orang-orang tak segan untuk menghubunginya jika membutuhkan jasanya.
"Aku harap orang-orang bisa save nomor aku supaya kalo ada orang meninggal yang butuh make up jenazah bisa hubungi aku dan ini tanpa dipungut biaya. Walaupun bukan orang kurang mampu," tandasnya. (*)