Mayat putrinya, Olga, adalah salah satu dari 29 mayat yang ia gali dan curi dari kuburan setempat setelah ia dibunuh pada usia 10 tahun pada 2002.
Moskvin menyimpan tubuh mumi selama sembilan tahun di apartemnnya sementara ibunya tanpa sadar terus meletakkan bunga di kuburan yang kosong.
Baca Juga : Bukan Berarti Jorok, Nyatanya Jarang Mandi Justru Bisa Bikin Kulit Glowing
Chardymova memperingatkan, "Dia tidak dapat disembuhkan. Jika dia dibebaskan, dia tidak bisa diperlakukan dengan benar sebagai pasien rawat jalan."
"Dia akan berhenti minum pil, dan pada tahap tertentu dia akan kembali ke tindakan jahatnya seperti yang telah dijanjikannya," imbuhnya.
Chardymova menambahkan, "Saya masih sulit memahami skala dari" pekerjaannya yang memuakkan, tetapi selama sembilan tahun ia tinggal bersama putri menjadi mumi di kamarnya.
"Aku memilikinya selama sepuluh tahun,tetapi dia juga memilikinya selama sembilan tahun," lanjutnya.
Baca Juga : 5 Skandal Kisah Cinta Selebriti Tanah Air ini Masih Diperbincangkan di Tahun 2019
Ibu Moskvin, Elvira, mengatakan kepada polisi setelah dia ditangkap, "Kami melihat boneka-boneka ini tetapi kami tidak menduga ada mayat di dalamnya."
"Kami pikir itu adalah hobinya untuk membuat boneka sebesar itu dan tidak melihat ada yang salah dengan itu," ujarnya.
Moskvin adalah sejarawan, yang digambarkan di pengadilan sebagai orang yang jenius, ia memberikan berbagai penjelasan atas perilaku mengerikannya.
Pada satu titik, dia mengklaim sedang menunggu sains untuk menemukan cara untuk membuat gadis-gadis ini hidup kembali, dan pada saat lain dia berkata dia ingin menjadi ahli dalam membuat mumi.
Dia juga mengklaim bahwa dia ingin berkomunikasi dengan gadis- gadis itu, dan berbicara kepada mereka saat dia menyimpannya di rumahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Buntut dari Kisah Pelaku Pencurian 29 Mayat dan Kebebasannya yang Ditakuti oleh Keluarga Korban”