Find Us On Social Media :

Hanya Pasrah Saat Ditantang Siswa yang Nekat Merokok di Kelas, Guru Honorer, Nur Khalim Beberkan Sifat Asli Muridnya

By Tata Lugas Nastiti, Senin, 11 Februari 2019 | 12:34 WIB

Hanya Pasrah Saat Ditantang Siswa yang Nekat Merokok di Kelas, Guru Honorer, Nur Khalim Beberkan Sifat Asli Muridnya

Baca Juga : Diam Saat Diajak Duel Siswanya, Nur Khalim Ternyata Cuma Digaji Rp 450 Ribu per Bulan, Sang Guru Honorer: Disyukuri dan Dijalani Saja

“Anak memang suka ngerjain saya, kadang juga enggak nggarap PR.

Meski itu juga kadang saya biarkan asalkan dia tidak mengganggu proses belajar-mengajar siswa yang lain.

Kadang juga sering ngumpat,” tutur Nur Khalim.

Baca Juga : Video Siswa yang Menantang Guru di Kelas Viral, Sang Guru Justru Rela Berdamai Karena 2 Alasan Menyentuh ini

Sebagai seorang manusia, wajar rasanya kalau Nur Khalim sampai terpikirkan untuk membalas perilaku AA.

Namun, menurut Nur Khalim membalas perilaku tak sopan murid dengan kekerasan bukanlah jalan keluar.

Melansir Kompas.com, Nur Khalim mengaku tidak ingin membalas perbuatan AA dan menerima mediasi untuk memaafkan muridnya tersebut.

Baca Juga : Dinasehati Guru, Seorang Murid Tak Terima dan Beri Perlakuan Kurang Ajar

"Sebenarnya saat itu mau pukul saja, baik pikiran, hati, ingin balas.

Tapi saya belajar, (kalau) pukul masuk pelanggaran HAM (hak asasi manusia).

Makanya, saya coba tahan amarah bahwa tujuan saya mengajar adalah mewujudkan cita-cita bangsa ingin mewujudkan generasi emas Indonesia," ujar Nur Khalim saat ditemui di sela-sela agenda mediasi yang dilakukan di Kantor Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019).

Baca Juga : Bukan Sosok Biasa, Nenek Nurjannah yang Fotonya Viral Saat Banjir Bandang di Gowa Ternyata Mantan Reporter yang Akhirnya Mengabdi Jadi Pengurus Paud

Terlebih lagi AA sudah kelas IX dan akan segera lulus untuk melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

"Saya ingin membuat pintar anak-anak didik saya karena sebentar lagi ujian nasional," ujarnya.

Nur Khalim pun mengimbau para tenaga pendidik lainnya untuk tidak termakan emosi dalam mendidik siswanya.

Menurut Nur Khalim lebih baik mengutamakan pendekatan kekeluargaan sebelum menjatuhkan hukuman kepada siswa yang dianggap bersalah.

"Saya berharap kepada semua guru supaya kenakalan anak jangan sampai dibalas dengan kekerasan juga. Jadilah guru yang profesional. Mungkin dengan kejadian ini, Allah menciptakan saya sebagai guru profesional. Bagaimana mengurus murid dari berbagai kalangan," pungkas Nur Khalim (*)