"Kami benar-benar terkejut dengan betapa kuatnya kontaminasi di rumah, bahkan setelah beberapa bulan orang berhenti merokok di dalam rumah," ujar seorang ilmuwan kesehatan lingkungan, dokter Penelope Quintana.
Merokok di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak-anak yang sering bermain-main di sofa maupun karpet di rumah mereka.
Peneliti menyebut anak-anak ini sebagai perokok ketiga atau mereka yang tidak merokok, tidak terpapar asap rokok secara langsung, akan tetapi terpapar zat beracun dari asap rokok yang telah mengendap di perabotan rumah.
Penelitian lain menunjukkan, orangtua yang merokok di kebun atau halaman rumah juga tetap bisa membahayakan anak-anak.
Peneliti pun mengingatkan orang-orang untuk berhati-hati jika membeli rumah bekas perokok.
Seorang psikolog dari San Diego State University, Amerika Serikan, Georg Matt bahkan mengatakan bahwa rumah adalah gudang polusi asap tembakau.
George telah 20 tahun meneliti efek asap rokok bagi orang ketiga. (*)
( Kompas / Dian Maharani )
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul "Suka Merokok di Dalam Rumah? Ini Bahayanya!"