"Kita tahu estrogen bertindak di sistem limbik pada otak, yang berkaitan dengan mood.
Tapi para ilmuwan tidak yakin dari mana datangnya mood.
Yang kita tahu, hormon itu memengaruhi otak kita," jelasnya.
Selama bertahun-tahun, para peneliti memang telah banyak meneliti apakah kontrasepsi memang menyebabkan depresi.
Pada tahun 2013, sebuah studi yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology mendapati bahwa perempuan yang menggunakan kontrasepsi hormonal menunjukkan gejala depresi yang lebih rendah daripada mereka yang menggunakan kontrasepsi non-hormonal.
Pada tahun-tahun sebelumnya, studi berhasil membuktikan bahwa pil KB memang memicu depresi.
Tahun 2005, misalnya, Profesor Jayashri Kulkarno dari Monash University membandingkan gejala depresi di antara orang-orang yang memakai dan tidak memakai pil KB. (*)
( Kompas / Lusia Kus Anna )
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Minum Pil KB Bikin "Moody?""