Seperti Universitas Indonesia, Institusi Teknologi Bandung, BPPT, Universitas Multimedia Nusantara dan Citiasia.
Selain pemerintah setempat, pemuka masyarakat dan komunitas dimasing-masing daerah juga ikut menyusun masterplane.
(Baca Juga: Tuhan Akan Diciptakan oleh Sejumlah Pakar Teknologi, Sang Juru Selamat atau Sedang Memanggil Iblis?)
Menurut mentri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, smart city yang dimaksud dalam hal ini bukanlah teknoligi yang digunakanya.
Melainkan cara kita memanfaatkan teknologi demi membuat gerakan dan perubahan.
“Smart city bukan teknologinya tapi bagaimana cara kita membuat gerakan dan perubahan melalui teknologi,” ungkap Menkominfo Rudiantara dalam acara Gerakan Menuju 100 Smart City.
(Baca Juga: Teknologi Karcis Baru Malaysia Kembangkan Stiker di Tol)
Selain dihadiri oleh perwakilan kota atau kabupaten yang terpilih, acara yang digelar di Hotel Santika, Jakarta, ini juga dihadiri oleh pemimpin daerah yang tidak terpilih dalam Gerakan Menuju 100 Smart City tahap pertama.
Hal ini dimaksudkan agar pemimpin daerah yang tidak terpilih tersebut bisa mendapat inspirasi terkait pembangunan smart city. (*)