Find Us On Social Media :

Manfaatkan Kemajuan Teknologi, 24 Kota dan Kabupaten Ini Ciptakan Smart City Masterplan! Ini Hasilnya

By Siti Umaiya, Rabu, 15 November 2017 | 23:22 WIB

Smart city

Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Umaiya

Grid.ID - Dalam melanjutkan program Gerakan 100 smart city,  pemerintah pusat menggelar acara Penutup Tahap Pertama Gerakan Menuju 100 Smart City pada Rabu, 15 November 2017.

Dalam acara ini, dua puluh empat kota atau kabupaten telah terpilih dan dianggap berhasil menyelesaikan smart city masterplane.

Diantaranya kota Bandung, Banyuasin, Banyuwangi, Bojonegoro, Gersik, Kutai Kartanegara, Lombok Timur, Mimika, Kabupaten Pelalawan, Siak, Sidoarjo, Sleman, Bandung, Bekasi, Bogor, Cirebon, Jambi, Makassar, Samarinda, Semarang, Sukabumi, Tangerang, Tangerang selatan dan Tomohon.

(Baca Juga: Teknologi Ini Hadirkan Meja yang Mampu Berinteraksi Dengan Manusia, Lihat Videonya!)

Diacara tersebut masing-masing pemimpin Kota atau Kabupaten yang terpilih mempresentasikan program yang telah mereka buat dengan memanfaatkan teknologi.

Selain membuat masterplane, pemerintah daerah juga diwajibkan untuk membuat program  yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakatnya (quick win).

Seperti pemerintah Badung, Samarinda, Tangerang, dan Kitai Kartanegara, yang mempresentasikan aplikasi wisata.

Pemerintah Sidoarjo, Bandung, dan Bogor mempresentasikan aplikasi kesehatan.

(Baca Juga: Kini Jadi Perusahan Teknologi yang Besar, Ternyata Dulunya Samsung Ekspor Ikan dan Sayuran!)

Dan daerah lainnya yang mempresentasikan teknologi yang dibuat demi memudahkan dan memajukan masyarakat sekitar.

Dalam membuat smart city masterplane ini pemerintah daerah dibantu oleh praktisi dan akademis dari berbagai institusi.

Seperti Universitas Indonesia, Institusi Teknologi Bandung, BPPT, Universitas Multimedia Nusantara dan Citiasia.

Selain pemerintah setempat, pemuka masyarakat dan komunitas dimasing-masing daerah juga ikut menyusun masterplane.

(Baca Juga: Tuhan Akan Diciptakan oleh Sejumlah Pakar Teknologi, Sang Juru Selamat atau Sedang Memanggil Iblis?)

Menurut mentri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, smart city yang dimaksud dalam hal ini bukanlah teknoligi yang digunakanya.

Melainkan cara kita memanfaatkan teknologi demi membuat gerakan dan perubahan.

 “Smart city bukan teknologinya tapi bagaimana cara kita membuat gerakan dan perubahan melalui teknologi,” ungkap Menkominfo Rudiantara dalam acara Gerakan Menuju 100 Smart City.

(Baca Juga: Teknologi Karcis Baru Malaysia Kembangkan Stiker di Tol)

Selain dihadiri oleh perwakilan kota atau kabupaten yang terpilih, acara yang digelar di Hotel Santika, Jakarta, ini juga dihadiri oleh pemimpin daerah yang tidak terpilih dalam Gerakan Menuju 100 Smart City tahap pertama.

Hal ini dimaksudkan agar pemimpin daerah yang tidak terpilih tersebut bisa mendapat inspirasi terkait pembangunan smart city. (*)