Find Us On Social Media :

5 Fakta Terawan Agus Putranto, Dokter Kepresidenan yang Dikirim Presiden Jokowi untuk Rawat Ani Yudhoyono di Singapura

By Novita, Kamis, 14 Februari 2019 | 08:28 WIB

5 Fakta Dokter Terawan, dokter kepresidenan yang dikirim Presiden Jokowi untuk ibu Ani Yudhoyonp.

Baca Juga : Sering Diabaikan, Inilah 5 Gejala Kanker Darah, Penyakit yang Kini Diderita Ani Yudhoyono

Baca Juga : Foto Terbaru Menantu Cantik SBY Annisa Pohan dengan Setelan Busana Batik Klasik, Anggun banget!

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada penyumbatan pembuluh di area otak.

Selain itu, dengan cara memasukkan cairan Heparin yang bisa memberi efek anti pembekuan darah di pembuluh darah.

Metode pencucian otak atau metode DSA, Dr Terawan kemudian melambung.

Bahkan pernah menangani beberapa tokoh, seperti Wapres Try Sutrisno, mantan kepala BIN Hendroproyono, hingga tokoh pres Dahlan Iskan.

Baca Juga : 3 Potret Romantis Susilo Bambang Yudhoyono Saat Temani Istrinya, Ani Yudhoyono Dirawat di Singapura Karena Idap Kanker Darah

Baca Juga : Potret Kompak Ani Yudhoyono dengan Dua Menantu Cantik Aliya Rajasa dan Annisa Pohan Sebelum Divonis Sakit Kanker Darah

4. Pernah Memperoleh Sanksi Pemecatan

Karena metode cuci otak yang diterapkannya pada pasien penderita stroke, dokter Teriawan pernah menerima sanksi pempemecatan dari IDI (Ikatan Dokter Indonesia).

IDI menilai dokter Terawan tidak terbuka dan selalu tak mau memberikan penjelasan di forum ilmiah kepada sesama sejawat kedokteran.

Selain itu, metode DSA tersebut mendapat penolakan dari Prod DR dr Hasan Machfoed, ketua Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia (Perdossi).

Baca Juga : Ani Yudhoyono Dirawat di Singapura Akibat Idap Kanker Darah, Para Menantu Kirimkan Doa Menyentuh Buat sang Ibu Mertua

Baca Juga : Adu Mewah Syahrini VS Luna Maya dengan Tas Branded Mahal, Siapa Lebih Cetar?

Akhirnya dokter Teriawan mendapat sanksi pemecatan selama 12 bulan.

5. Dokter yang Dermawan

Dokter Teriawan juga diketahui sebagai dokter yang dermawan dan tidak doyan duit.

Hal ini disampaikan salah satu pasiennya, yang bernama Bambang Kuncoro.

"Saya saksi hidup. Itu dokter Terawan adalah dokter yang tidak doyan duit. Sing penting pasien yang dia tangani sembuh," kenang Bambang Kuncoro yang sekarang sudah bisa jalan-jalan ke luar kota mendatangi sejumlah obyek wisata bersama keluarganya. (*)