Find Us On Social Media :

Perekonomian Indonesia Semakin Maju di Masa Mendatang Berkat Pelaku Usaha Kuliner Dan Fashion

By Nailul Iffah, Kamis, 16 November 2017 | 21:58 WIB

peragaan busana

Kekuatan masa depan ekonomi kreatif ada di tangan anak muda yang identik dengan kreativitas tanpa batas dengan identitas ke-Indonesia-an.

Fashion, kuliner dan crafts (kerajinan tangan) itu sudah besar, dan kami mau akselerasi. Ada juga lainnya yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, yakni games, aplikasi, musik dan film,” ujar Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, pada diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Staf Presiden, Selasa (17/10/2017).

Bekraf juga terus berupaya meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan untuk menyadari betapa pentingnya upaya bersama mendorong sektor ekonomi kreatif lain.

“Di masa depan, ekonomi tidak semata-mata bergantung pada sumber daya alam mentah,” ujar Triawan.

(Baca JugaBertandang ke Jogja Nggak Afdol Kalau Belum Coba Makanan Ini!)

Bekraf mencatat, kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2014 adalah Rp 784,82 triliun atau meningkat 8,6 persen pada 2015 menjadi Rp 852 triliun.

“Dari total kontribusi tersebut, sub-sektor kuliner, kriya, dan fashion memberikan kontribusi terbesar pada ekonomi kreatif,” tambahnya.

Sub-sektor kuliner tercatat berkontribusi sebasar 41,69 persen, kemudian fashion sebesar 18,15 persen, dan kriya sebesar 15,70 persen.

Selain itu, industri film bertumbuh 10,28 persen, music 7,26 persen, seni/arsitektur 6,62 persen, dan game tumbuh 6,68 persen.

Tiga Negara tujuan ekspor komoditas ekonomi kreatif terbesar pada 2015 adalah Amerika Serikat 31,72 persen, Jepang 6,74 persen, dan Taiwan 4,99 persen.

(Baca JugaRaih Hadiah Total Senilai Rp150 Juta Buat Kamu Yang Mengabadikan Perubahan Bank Rakyat Indonesia)

Walau bertumbuh, memang masih ada yang harus diperhatikan dalam pengembangan ekonomi kreatif.