(BACA JUGA: Miliki Kulit Wajah yang Sensitif? 5 Hal Ini Nggak Boleh Kamu Lakukan)
Ambergris memang tidak membahayakan bagi paus, tetapi perdagangannya telah dilarang di beberapa negara, seperti Amerika Serikat.
Hal ini karena ketakutan akan adanya eksploitasi paus besar-besaran.
Sekar juga menambahkan bahwa sebenarnya, paus dan mamalia laut lainnya merupakan hewan yang dilindungi dan terancam punah.
"Bahkan di International Union for Conservation of Nature (IUCN) sendiri, (paus) sudah termasuk dalam golongan vulnerable (rentan kepunahaan)," kata Sekar.
Peneliti LIPI ini juga mengingatkan sebenarnya, sudah banyak senyawa sintetis yang mirip dengan ambergris sehingga penjualan ambergris saat ini mungkin hanya pada kolektor saja.
(BACA JUGA: Nggak Cuma Buat Lalapan, Daun Kemangi Juga Punya 6 Khasiat untuk Wajah, Salah Satunya Bikin Cerah, loh!)
Hubungan temuan ambergris dan paus sperma di Aceh
Meski disebut dengan muntahan paus, ambergris tidak dikeluarkan melalui mulut, melainkan dari anus paus.
Dengan kata lain, ambergris sendiri adalah hasil sekresi dari saluran pencernaan dari paus.
Sekar juga menjelaskan bahwa yang terkenal menghasilkan ambergris adalah paus sperma.
Untuk dugaan apakah ambergris yang ditemukan di Bengkulu terkait dengan terdamparnya paus sperma di Aceh, Sekar tidak bisa memastikannya.