Karena memiliki tingkat orisinalitas, kekuatan konsep, dan kemampuan produksi yang paripurna.
Inilah bentuk diplomasi fashion dari para perancang muda berbakat yang sudah berbicara di tingkat global.
Ekonomi kreatif terbukti menjadi sumber dan kekuatan ekonomi baru.
Selain Dian, produsen sneakers lokal, Exodos57 juga telah mencuri perhatian, termasuk dari Presiden Joko Widodo pada peringatan Hari Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Oktober lalu.
Produsen sneakers asal Bandung itu menampilkan inovasi sepatu berbahan kulit dan juga menggabungkannya dengan kanvas dan tenun asal Yogyakarta.
Sepatu yang berhasil mencuri perhatian Presiden Jokowi itu merupakan seri terbaru yang mengusung tema ‘3Laborate’, yaitu versi kolaborasi 3 Brand (Exodos57, UnionWell, Rawtype Riot).
Hasil karya ini membuktikan bahwa sepatu yang didesain modern mampu membawa identitas Indonesia, diwakili dengan kain tenun Yogyakarta.
Kekuatan masa depan ekonomi kreatif ada di tangan anak muda yang identik dengan kreativitas tanpa batas dengan identitas ke-Indonesia-an.
“Fashion, kuliner dan crafts (kerajinan tangan) itu sudah besar, dan kami mau akselerasi. Ada juga lainnya yang menjadi prioritas untuk dikembangkan, yakni games, aplikasi, musik dan film,” Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, pada diskusi Forum Merdeka Barat 9 di Kantor Staf Presiden, Selasa (17/10/2017).
Bekraf juga terus berupaya meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan untuk menyadari betapa pentingnya upaya bersama mendorong sektor ekonomi kreatif lain.
“Di masa depan, ekonomi tidak semata-mata bergantung pada sumber daya alam mentah,” ujar Triawan.
Bekraf mencatat, kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2014 adalah Rp 784,82 triliun atau meningkat 8,6 persen pada 2015 menjadi Rp 852 triliun.