Find Us On Social Media :

Seorang Wartawan Prancis Menyamar dan Menyusup ke Sarang ISIS, Ia Terkejut Tak Temukan Islam di Dalamnya

By None, Minggu, 17 Februari 2019 | 20:04 WIB

Seorang Wartawan Prancis Menyamar dan Menyusup ke Sarang ISIS, Ia Terkejut Tak Temukan Islam di Dalamnya

Grid.ID – Apakah ISIS benar-benar hanya menggunakan agama Islam sebagai kedok untuk meneror orang?

Seorang jurnalis asal Perancis berusaha untuk menemukan jawaban tersebut dengan cara yang nekat.

Dikutip dari situs The Independent, Selasa (3/5/2016), jurnalis itu menyusup dan berbaur bersama dengan para simpatisan ISIS dalam jaringan teror bawah tanah di Paris.

Baca Juga : Sempat Jadi Negara Terkaya, Venezuela Jatuh Bangkrut Karena Terlalu Baik Pada Rakyatnya

Lalu, apa yang ditemukan? Mengejutkan, karena menurut dia, para simpatisan ISIS itu sama sekali tidak paham soal Islam.

Menggunakan nama samaran Ramzi, jurnalis tersebut mengaku tidak melihat 'Islam' selama enam bulan penyamarannya.

Dia hanya menemukan para pemuda yang "tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dicuci otaknya."

Investigasi ini dilakukan antara musim panas 2015 hingga Januari 2016.

Baca Juga : Dikeluhkan Tetangga Karena Halaman Rumah yang Kotor, Saat di Cek Isi Rumahnya Bikin Miris

Dia mengaku sangat mudah menghubungi kelompok yang menyebut diri sebagai "Tentara Allah" di Facebook itu.

Ramzi juga mengklaim merekam banyak peristiwa dalam kelompok itu menggunakan kamera tersembunyi, termasuk rapat perencanaan serangan di sebuah kelab malam.

Dikutip dari The Independent, rekaman tersebut bahkan ditayangkan di stasiun televisi Canal+ pada Senin lalu dengan judul "Tentara Allah."

Baca Juga : Jakarta Diprediksi Jadi Kota Pertama di Dunia yang Akan Tenggelam

Ramzi mengatakan, jaringan itu dipimpin oleh pemuda berusia 20 tahun bernama Ossama.

Dia sempat ditolak masuk angkatan bersenjata Perancis.

Yang mencengnagkan, alih-alih Islam taat, Ossama pernah menjadi pemuja setan atau Satanis, dan dia adalah seorang pecandu alkohol.

Baca Juga : Jadi Sorotan, Sepatu Unik Mirip Celana Syahrini yang Harganya Super Fantastis! 

Ossama memulai jaringan ini setelah berkenalan dengan kelompok Islam radikal di internet.

Dia pernah dipenjara selama enam bulan setelah ketahuan mencoba bergabung dengan ISIS.

Dia dibebaskan dan wajib lapor setiap hari ke pos polisi.

Baca Juga : Ini Dia 7 Kota Paling Layak Huni di Indonesia, Jakarta Nggak Termasuk!

Baca Juga : Pakai Hijab, Penampilan Ashanty dan Aurel Hermansyah saat Liburan ke Turki Curi Perhatian

Dalam sebuah rekaman tersembunyi, Ossama terlihat tersenyum saat membayangkan dirinya ditembak mati oleh polisi, seraya mengatakan "Syuhada tidak merasakan sakit."

"Kita harus menyerang pangkalan militer. Ketika mereka makan, mereka berbaris, atau jurnalis. BFM iTele, mereka berperang melawan Islam," kata Ossama dalam rapat itu.

Baca Juga : Eksklusif! Bocoran Tren Hijab Ramadan Lebaran 2019 dari Ivan Gunawan yang Bakal Tren Tahun ini

Baca Juga : Tajir Melintir! Hadir di Ulang Tahun Liliana Tanoesoedibjo, Maia Estianty Kenakan Dress Mewah Harga Fantastis

"Seperti yang mereka lakukan kepada Charlie [Hebdo]. Kau harus menyerang mereka di jantungnya. Serang mereka tiba-tiba. Mereka tidak terlindungi. Ribuan warga Perancis harus mati," lanjut dia.

Ramzi sendiri berusia 29 tahun, dan dia adalah seorang muslim.

Baca Juga : Selain Mahar yang Ditaksir Totalnya 20 Miliar, Ini Deretan Perhiasan Mewah Milik Syahrini yang Laris Nyanyi On-air maupun Off-air

Baca Juga : Tak Hanya Agnez Mo, Istri Reino Barack Syahrini Ternyata Pernah Pakai Sepatu Boots Unik yang Mirip dengan Celana!

"Saya tidak pernah melihat Islam dalam jaringan ini. Tidak ada niat mereka mengubah dunia. Hanya para pemuda yang tersesat, frustrasi, memiliki kecenderungan bunuh diri dan sangat mudah dimanipulasi."

"Mereka tidak beruntung lahir di masa keberadaan ISIS. Sangat menyedihkan. Mereka adalah para pemuda yang mencari sesuatu, dan malah ini yang mereka temukan," lanjut dia. (*)

(Grid.ID/Aji Bramastra)