(BACA : Akhirnya Vivo V7 Resmi Hadir, Smartphone Selfie Yang Ditunggu-Tunggu Masyarakat )
Kontak rutin dengan kotoran dan bakteri sebenarnya mengajarkan mikrobioma untuk mengenali bakteri serta kuman yang baik dan yang jahat," ujar Robynne Chutkan MD, pendiri Digestive Center for Women di Chevy Chase, negara bagian Maryland, Amerika Serikat.
Menurut dr Chutkan, salah satu anggapan dan kebiasaan yang harus dihilangkan adalah terlalu sering membersihkan diri dengan sabun, misalnya ketika mandi.
Sebab, sabun antibakteri yang sering digunakan seringkali mengandung zat-zat kimia keras yang berbahaya bagi kulit.
Oleh sebab itu, ada baiknya mengganti sabun mandi dengan sabun yang dibuat dari bahan-bahan organik.
Dr Chutkan memaparkan, membersihkan diri setiap hari dengan sabun sebenarnya malah menghilangkan bakteri baik yang menjaga kulit agar bebas jerawat dan gangguan kesehatan kulit lainnya.
Kecuali baru saja beraktivitas dengan lumpur atau kotoran, bagian tubuh yang harus dibersihkan secara rutin adalah ketiak dan bagian belakang paha serta selangkangan.
"Area tubuh lainnya sebaiknya dibilas saja, meskipun baru saja berkeringat karena berolahraga.
Kotoran tidak mengandung penyakit.
Namun, membunuh bakteri baik pada kulit secara berulang yang sebenarnya mengganggu sistem kekebalan tubuh.
Pikirkan hal itu setiap kali membersihkan diri," ungkap dr Chutkan. (*)
( Kompas / Sakina Rakhma Diah Setiawan )
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Ternyata, Jangan Sering Bersihkan Diri dengan Sabun"