Grid.ID-Smartphone kini mendominasi aktifitas sehari-hari manusia.
Karena itu, serangan virus dan malware juga makin meningkat dan meluas.
Apalagi banyak pengguna yang tak menyadari bahaya pemakaian smartphone mereka, dan malah memakainya secara serampangan.
Menurut laporan terbaru dari Nokia lewat Threat Intelligence Report tahun 2017, smartphone menyumbang 72 persen infeksi yang terdeteksi di jaringan seluler.
(Baca : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
Tingkat infeksi rata-rata bulanan di jaringan bergerak (operator) adalah 0,68 persen.
Infeksi keseluruhan bulanan di jaringan fixed broadband perumahan rata-rata 6,20 persen pada 2017.
Angka ini turun dari 11,30 persen pada periode yang sama tahun 2016.
Jadi, ada kecenderungan yang jelas bahwa penjahat dunia maya mengubah fokus mereka dari perangkat Windows / PC ke perangkat smartphone dan IoT.
(Baca : Akhirnya Vivo V7 Resmi Hadir, Smartphone Selfie Yang Ditunggu-Tunggu Masyarakat )
Android terus menjadi platform mobile utama yang ditargetkan oleh para penjahat dunia maya.
Di antara semua smartphone, Android paling sering menjadi target 68.5 persen malware, lalu Windows/PC sebesar 27.96 persen, dan sisanya 3.54 persen untuk iPhone dan OS lain.