Find Us On Social Media :

Hindari Download Game dan Aplikasi Android Selain Di Google Play, Karena Bikin Android Terbanyak Diserang Malware

By Way, Jumat, 17 November 2017 | 21:57 WIB

main game android

Grid.ID-Smartphone kini mendominasi aktifitas sehari-hari manusia.

Karena itu, serangan virus dan malware juga makin meningkat dan meluas.

Apalagi banyak pengguna yang tak menyadari bahaya pemakaian smartphone mereka, dan malah memakainya secara serampangan.

Menurut laporan terbaru dari Nokia lewat Threat Intelligence Report tahun 2017, smartphone menyumbang 72 persen infeksi yang terdeteksi di jaringan seluler. 

(Baca : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat  )

Tingkat infeksi rata-rata bulanan di jaringan bergerak (operator) adalah 0,68 persen. 

Infeksi keseluruhan bulanan di jaringan fixed broadband perumahan rata-rata 6,20 persen pada 2017. 

Angka ini turun dari 11,30 persen pada periode yang sama tahun 2016. 

Jadi, ada kecenderungan yang jelas bahwa penjahat dunia maya mengubah fokus mereka dari perangkat Windows / PC ke perangkat smartphone dan IoT.

(Baca :  Akhirnya Vivo V7 Resmi Hadir, Smartphone Selfie Yang Ditunggu-Tunggu Masyarakat )

Android terus menjadi platform mobile utama yang ditargetkan oleh para penjahat dunia maya.

Di antara semua smartphone, Android paling sering menjadi target 68.5 persen malware, lalu Windows/PC sebesar 27.96 persen, dan sisanya 3.54 persen untuk iPhone dan OS lain.

Alasan utama Android menjadi target paling populer adalah karena saat ini sebagian besar malware seluler didistribusikan sebagai aplikasi yang dapat diproteksi.

Adapun malware (Malicious Software) adalah suatu program yang dirancang dengan tujuan untuk merusak dengan menyusup ke sistem komputer atau smartphone. 

(Baca :  5 Artis Wanita Ini Terlihat Sangat Cantik Saat Berbalut Busana Etnik Nusantara, Bikin Makin Cinta Indonesia! )

Malware mencakup virus, worm, trojan horse, sebagian besar rootkit, spyware, adware (iklan) yang tidak jujur, serta software-software lain yang berbahaya dan tidak diinginkan oleh pengguna.

Sekali sebuah smartphone terinfeksi Malware, maka dengan mudah akan menyebar ke Android lain lewat berbagai cara, seperti email atau transfer file.

Soalnya, lingkungan aplikasi Android memang memungkinkan pengguna untuk mendownload dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.

Sebenarnya Google juga sudah menghapus beragam aplikasi yang dinyatakan berbahaya atau mengandung konten malware.

(Baca :  Nggak Hanya Tompi, Sederet Selebritis Tanah Air Turut Berkomentar Perihal Kecelakaan yang Dialami Setya Novanto )

Tetapi masih banyak pengguna Android yang sering download aplikasi dari situs tidak resmi atau melalui email, yang ternyata tidak aman untuk diunduh.

Aplikasi yang tak aman itu biasanya berupa file apk untuk game atau aplikasi menarik lainnya.

Jadi sebaiknya, download hanya dari Google Play saja ya, karena pihak Google sudah mengantisipasi keamanannya. (*)