Bentuk ogoh-ogoh pertama saat itu masih sederhana, dengan tubunya terbuat dari ambu (sebuah daun muda dari pohon enau), ditambah dengan topeng seadanya.
Hingga saa ini pembuatan ogoh-ogoh dilakukan secara bergotong royong.
Ogoh-ogoh biasanya dibuat oleh para pemuda pemudi karang taruna di suatu banjar atau desa.
Baca Juga : Nyepi 2019: Memahami Tradisi Omed-omedan yang Dikenal Sebagai Ciuman Massal Saat Hari Raya Nyepi
Jadwal pembuatan ogoh-ogoh mulai dikerjakan sebelum pawai.
Selain proses pembuatannya yang bergotong royong, pada saat pawai ogoh-ogoh diusung sampai ratusan orang karena memang berat selain karena beban ogoh-ogohnya, juga karena rangka pengusungnya.
Kebiasaan pawai ogoh-ogoh diarak keliling desa memiliki makna kalau setan-setan yang ada di sekitar desa ikut bersama ogoh-ogoh.