Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Pixar adalah sebuah studio animasi yang menghasilkan film animasi dengan kualitas tinggi dan selalu meraup sukses di bioskop.
Bisa dibilang semua film mereka tidak ada yang jelek dan memiliki jalan cerita yang unik dan kreatif. Baik itu mainan yang bisa bicara (Toy Story) sampai dengan perasaan yang mengatur hidup (Inside Out).
(BACA: Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat)
Kini, mereka kembali membuat film animasi dengan jalan cerita yang fresh dan original, lewat film berjudul Coco.
Coco bercerita tentang petualangan seorang anak bernama Miguel. Bocah ini tumbuh besar dalam sebuah keluarga yang sangat membenci musik, akibat dari kakek buyutnya yang pergi meninggalkan keluarga demi bermusik.
Padahal, Miguel sangat mencintai musik. Cerita semakin berkembang setelah Miguel menemukan bahwa Ernesto De la Cruz yang merupakan penyanyi idola Meksiko tersebut adalah kakek buyut yang dimaksud.
Fakta ini membuat Miguel melakukan sesuatu yang malah membuatnya terjebak di dunia orang mati. Dirinya hanya memiliki satu malam untuk dapat kembali ke dunia orang hidup.
(BACA: REVIEW FILM: Justice League, DC Kembali ke Jalan yang Benar)
Coco merupakan film yang dikembangkan langsung oleh Pixar sejak dari tahun 2011 lalu. Berarti butuh waktu 6 tahun untuk membuat film ini.
Pixar membutuhkan waktu yang cukup lama karena mereka mendorong teknologi animasi ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Setelah Good Dinosaur yang menampilkan kualitas animasi seperti gambar alam asli ini, pada film Coco animasinya dapat menampilkan detail lingkungan yang sangat tinggi.
Seperti kota di dunia orang mati yang bisa ditampilkan hidup dengan detail yang tinggi. Konon, untuk adegan kota tersebut melibatkan 3000 orang seniman dari seluruh dunia yang masing-masing menggambar tiap sudut detail.
Warna-warni pada film ini juga begitu kaya, sehingga menambah keindahan visual dari film ini.
(BACA: Pemerintah Jerman Himbau Bahaya Smartwatch Anak, Ternyata Begini Dampaknya !)
Namun, kekuatan utama dari film ini adalah di musiknya. Karena Miguel adalah seorang musisi, maka akan ada banyak adegan bernyanyi di film ini.
Meskipun film ini sangat kental dengan budaya Meksiko, yang tergambar dari lagu-lagu ala Meksiko di sepanjang film, namun lagu-lagunya masih bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Seperti film Pixar lainnya, cerita drama pada film ini juga sangat menyentuh hati. Saat menonton screening film ini, seluruh isi bioskop tersedak dan mata pun tak terasa berair.
Kalau kamu perhatikan promo untuk film ini, maka salah satu alasan kamu ingin menonton film ini adalah karena adanya film pendek dengan karakter dari film Frozen, yaitu Olaf’s Frozen Adventures yang berdurasi 21 menit yang diputar sebelum film Coco.
Sayangnya, saat screening film tersebut tidak diputar sehingga tidak bisa dikomentari. Bahkan menurut info, tidak semua film Coco akan didampingi Frozen. Atau bisa jadi hanya akan muncul dalam waktu tertentu saja.
(BACA: Bisakah IMAX Menyelamatkan Bioskop dari Serangan Movie On Demand Seperti Netflix?)
Akhir kata, Coco adalah film yang wajib ditonton kalau kamu merupakan penggemar Pixar maupun penggemar film drama keluarga. (*)