Laporan Wartawan Grid.ID, Hesti Puji Lestari
Grid.ID - Motor listrik mungkin sedang jadi bahan perbincangan.
Namun, baru sedikit produsen yang mengumumkan akan membuat mobil listrik.
Hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa mobil listrik juga akan sepopuler motor listrik.
Nah, sebelum mobil listrik jadi buah bibir dan diproduksi secara besar-besaran di Indonesia, yuk simak dulu yang satu ini.
( BACA : Perhatikan Pertumbuhan Gigi Geraham, Bisa Jadi Bikin Begini, Kenapa ya? )
Dilansir dari autoevolution, ini loh beberapa masalah yang sering ditimbulkan mobil listrik.
1. Nilai jual kecil.
Layaknya, barang elektronik yang memanfaatkan energi baterai, mobil listrik juga akan mengalami beberapa kerusakan pada baterainya.
Nah, hal inilah yang akan mengurangi nilai jual mobil listrik ini.
( BACA : VIDEO: Terkait Kasus Setya Novanto, Dion Wiyoko Malah Inginkan ini )
2. Spare part susah.
Kebanyakan mobil konvensiol di bagun dengan bagian-bagian yang bersumber dekat dengan pabrik pembuatnya.
Nah, hal ini bakal jadi masalah buat kamu yang berada di wilayah yang jauh dari pabrikan mobil itu sendiri.
Bahkan, jika saprepart yang kamu butuhkan tersedia sekalipun, pasti akan memiliki harga yang sangat tinggi.
( BACA : Nggak Nyangka! Makanan Ini Rupanya Berbahaya Bagi Tubuh, Ada Apa Aja tuh? )
3. Masalah baterai.
Tahukah kamu bahwa ketika mobil hibrida pertama mulai dipasarkan, perusahaan pembuatnya dikritik akrena hanya menggunakan baterai Ni-Mh.
Baterai ini merupakan logam bekas yang bersumber dari tambang yang ditemukan di tempat-tempat terpencil di dunia.
Ternyata, hal tersebut tak berubah secara drastis loh kecuali dari beberapa perusahaan yang telah membuat jenis baterai produksinya sendiri.
Pada dasarnya, kendaraan listrik membutuhkan logam mulia dalam pembuatan baterainya dengan mengandalkan teknologi Li-Ion.
(*)