Grid.ID - Dituduh mencuri helm, seorang pria tewas diamuk massa di Medan.
Kejadian pria tewas diamuk massa ini terjadi di lapangan parkir Kampus Unimed, Medan.
Lantaran dituduh mencuri helm, seorang pria diamuk massa hingga tewas dan meninggalkan seorang istri yang tengah hamil tua.
Baca Juga : Tragis! Gara-Gara Minta Mahar Terlalu Besar, Wanita ini Justru Berakhir Jadi Tamu Undangan
Melansir Tribun Medan, kejadian nahas ini terjadi di Kampus Unimed, Jalan Selamat Ketaren, Pasar Timur Desa Medan Estate, Medan.
Pengeroyokan massa yang menyebabkan tewasnya seorang pria ini diketahui pertama kali dari sebuah video yang disebarkan melalui akun Instagram @palembangterkini pada Kamis (22/2/2019).
Dalam video tersebut, pria yang bernama Joni Pernando Silalahi (30) diamuk massa hingga tewas lantaran diduga mencuri helm.
Baca Juga : Calon Pengantin India Lari Terbirit-Birit Usai Mengintip Wajah Calon Wanitanya
Pada saat kejadian, korban pengeroyokan tidak hanya satu, melainkan ada satu orang lagi bernama Steven Sihombing (21).
Dilansir Grid.ID dari akun Instagram @palembang terkini, pada video berdurasi singkat tersebut, terlihat kedua korban berada pada posisi tubuh tengkurap dengan tangan terikat ke belakang.
Kedua korban kemudian diamuk sejumlah massa dengan membabi buta.
Baca Juga : Akibat Bercanda Saat Momen Pernikahan, Seorang Pengantin Pria Tega Tampar Pengantin Wanitanya
Dalam video tersebut, beberapa orang sekuriti berpakaian dinas pun ikut andil dalam aksi pengeroyokan.
Nahasnya, dalam aksi pengeronyokan tersebut seorang wanita sempat berupaya melerai namun tidak diindahkan.
Miris, aksi pengeroyokan tersebut bahkan menjadi tontonan warga sekitar.
Akibat kejadian ini, kedua orang pria yang dituduh mencuri helm pun tewas di lokasi.
Baca Juga : Kisah 3 Wanita Kota Cantik yang Nikahi Suku Pedalaman, Karena Cinta?
Pasca aksi pengeronyokan massa, petugas Reskrim Polsek Perseituan yang mendapat laporan langsung menuju lokasi.
Saat polisi tiba di lokasi, kedua korban telah dalam keadaan tewas dengan sekujur tubuh penuh dengan luka dan memar.
Melansir Tribun Medan, kedua korban tewas pengeroyokan langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk kepentingan autopsi.
Baca Juga : Bangun Tidur, Suami Pergoki Istri Sedang Mesum dengan Pria Lain di Kamarnya
Kapolsek Percutsituan, Kompol Faidil Zikri membenarkan adanya laporan pengeroyokan maling dua unit helm.
Berdasarkan hasil penyidikan sementara, kedua korban tewas adalah warga Jalan Tangkul I Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tambung, Medan.
Keduanya diamuk massa setelah adanya laporan hilangnya helm dua orang mahasiswa bernama M Arif Gunawan Siregar dan Riana Pratiwi.
Baca Juga : Guguran Awan Panas Gunung Merapi Sebabkan Sekelompok Kera Liar Masuk ke Perkampungan
Kedua mahasiswa yang melaporkan pencurian helm tersebut pun sudah dimintai keterangan.
Menurut pengakuan mahasiswa yang kehilangan helm ini, kejadian terjadi kala keduanya hendak pulang ke rumah.
Kemudian keduanya pun diarahkan ke kejadian pengeroyokan pelaku oleh massa.
Baca Juga : Video Siswi SMP Kendal Merokok dan Cium Pria Dewasa Viral di Media Sosial, Kepala Sekolah Beri Klarifikasi
Kedua mahasiswa tersebut pun mengaku mendapati helmnya benar diambil oleh korban yang telah dikeroyok massa.
Kapolsek Percutsituan mengungkap akan segera menidaklanjuti kasus pengeroyokan massa ini.
Sampai berita ini ditayangkan masih belum diketahui apakah pelaku pengeroyokan akan ditindak hukum atau tidak.
Pihak kepolisian masih menunggu ada laporan dari keluarga korban tewas.
Melansir Tribun Medan, korban bernama Joni Pernando Silalahi ternyata memiliki seorang istri, Friska Sari dan satu orang anak laki-laki.
Dipantau Grid.ID dari akun media sosial istri korban, Joni diketahui tewas meninggalkan Friska Sari dalam keadaan tengah hamil tua.
Baca Juga : 13 Tahun Menikah, Pria ini Ceraikan Isterinya Karena Hanya Mandi dan Berhubungan Seks Setahun Sekali
Akun media sosial istri korban pun dipenuhi beragam komentar dari publik yang simpatik dengan kejadian yang menimpa suaminya.
Tidak sedikit dari mereka yang meminta Friska untuk kuat mengahadapi kejadian ini demi anak dan bayi yang tengah dikandungnya.
@Sakti Silaban: RIP..Turut berdukacita buat anak kami Friezcapoernama Sariie Cie Labano, yang tabah ya nang harus kuat dengan cobaan ini, ingat si Jason masih butuh kasih sayang & calon debay-nya. Gk percaya rasanya secepat ini dia dipanggil.
@Nova Helena Sinaga: Ito tidak bersalah..kalau ke adilan tidak ada buat kami kluarga yg kau tinggalkan..tenanglah ito..UNIMeD yg akan kami bakar bila perlu karena satpam nya berani2 mengatakan "perkataan yg memang tidak benar adanya" Kkuarga satpam nya harus mendapat yg SETIMPAL. nyawa dibayar nyawa.
Sampai berita ini ditayangkan, pihak Friska Sari masih belum memberikan tanggapan apapun soal kematian suaminya tersebut. (*)