Petugas menangkap pasangan itu karena secara ilegal membuang bahan kimia tersebut dan mencemari lingkungan dalam prosesnya.
Menurut Shanghaiist, pasangan tersebut menghasilkan sekitar 20.000 yuan (Rp 41 juta) dari operasi ilegal mereka.
Para ahli mengatakan bahwa sebuah cincin emas bisa dibuat dari sekitar 100 ponsel.
(BACA: Indah Bagaikan Surga, Deretan Pulau Tak Berpenghuni di Sumbawa Ini Wajib Dikunjungi!)
Ditambah lagi pasangan tersebut tidak menggunakan peralatan yang tepat.
Mereka bahkan gagal mendapatkan surat izin yang diperlukan dari pihak berwenang sebelum melakukan operasi mereka.
Meskipun memungkinkan untuk mengekstrak ton emas dari telepon seluler bekas, prosesnya biasanya melibatkan penggunaan bahan kimia beracun dan berbahaya bagi lingkungan untuk memisahkan bagian logam dari perangkat.
Sementara itu, para ilmuwan telah menemukan cara yang lebih baik dan lebih efisien untuk mengekstrak emas dari ponsel tanpa menggunakan bahan kimia seperti merkuri atau sianida.
(BACA: Pulang Kerja, Istri Temukan Suaminya Tewas Membusuk di Dalam Rumah, Ternyata Penyebabnya...)
Menurut MailOnline, metode ekstraksi emas baru hanya melibatkan penggunaan cairan asam ringan dan berminyak.
Asam ringan kemudian digunakan untuk memisahkan komponen ponsel.
Sedangkan cairan berminyak mengandung senyawa kimia tertentu yang mampu mengeluarkan emas.
Peneliti Universitas Edinburgh mengungkapkan bahwa metode baru ini tidak hanya ramah lingkungan, namun juga mengekstrak emas lebih banyak daripada proses pemurnian sebelumnya.(*)