Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Di bulan Oktober, seorang ayah membawa anaknya ke sebuah rumah sakit di Guangdong, China, setelah menyadari bahwa anak itu mengalami dehidrasi dan memiliki masalah untuk berdiri.
Rong Rong yang berusia lima tahun segera ditperiksa dan ditemukan memiliki tumor ganas di rongga panggulnya, namun ayahnya menolak melakukan diagnosis patologis.
Menurut South China Morning Post, dokter sangat menduga anak laki-laki tersebut memiliki orbital rhabdomyosarcoma, suatu bentuk kanker langka yang menyerang anak-anak.
Kemudian, pada tanggal 23 Oktober, ayah anak laki-laki itu tiba-tiba meninggalkan rumah sakit dan mengatakan kepada staf medis bahwa dia perlu mencari uang untuk membayar perawatan anaknya.
Namun, ia hilang selama 4 hari.
Dia baru kembali pada tanggal 27 Oktober, setelah rumah sakit melaporkannya ke polisi.
Baru saat itulah dia secara verbal setuju untuk membiarkan dokter memeriksa Rong Rong lebih jauh, tapi dia pergi malam itu sekali lagi.
Rumah sakit sejak itu telah mencoba dan gagal menghubungi sang ayah.
Sekarang, berat anak laki-laki itu adalah 15 kilogram dan telah tumbuh sangat lemah sehingga ia bahkan tidak bisa makan bubur.
Jadi, perawat terpaksa memberinya susu bubuk.
(BACA: Terlahir Sebagai Bayi Normal, Balita 2 Tahun Ini Alami Penyakit Langka di Matanya, Simak Ceritanya)
Staf rumah sakit juga membawa pakaian anak-anak mereka agar dipakai Rong Rong.
Selain itu, diketahui bahwa rumah sakit tersebut juga kehilangan kontak dengan ibu anak laki-laki tersebut, yang dilaporkan menderita penyakit psikologis.
Menurut hukum China, perawatan untuk anak biasanya memerlukan izin orang tua sebelum melanjutkan.
Namun, dengan ketidakhadiran ayah dan ibunya, peluang Rong Rong untuk bertahan terlihat tipis.
Meski demikian, rumah sakit bisa membantu melakukan bantuan keuangan untuk membantu mendanai perawatan anak tersebut, namun masih memerlukan persetujuan tertulis dari orang tuanya.
Seorang dokter dari rumah sakit mengatakan bahwa tumor anak laki-laki telah tumbuh begitu besar sampai hampir mencapai pusarnya.
Tak perlu dikatakan lagi, waktunya hampir habis untuk Rong Rong jika tidak segera melakukan sesuatu.
"Pada tahap akhir dalam kanker, kita akan kehilangan kesempatan untuk menyembuhkannya," kata dokter tersebut.
"Kami tidak tahu apakah kami masih memiliki peluang. Bahkan jika operasi selesai, akan ada banyak perawatan pasca operasi. Kami hanya berharap orang tuanya akan kembali untuk tinggal dengan anak itu."
(BACA: Lupa Caranya Berjalan, Balita Ini Jatuh 100 Kali Sehari Karena Idap Penyakit Langka)
"Betapa hal yang traumatis bagi anak muda tersebut!"
"Kami sangat berharap orang tua Rong Rong akan kembali ke rumah sakit untuk mengizinkan dokter merawatnya." (*)