Thailand kekurangan pembangunan infrastruktur dasar yang baik.
Banyak proyek yang rusak dan tidak selesai pada waktunya.
Baca Juga : Dikabarkan akan Menikah dengan Reino Barack, Syahrini Mengaku Siap Berhenti Jadi Artis Demi Suami
Sekarang, banyak jalan dan bangunan dibangun, dan semua bentuk transportasi telah direnovasi.
Banyak peralatan listrik digunakan untuk memonitor aliran manusia dan modal.
GIZ (Kerjasama Teknis Jerman) misalnya memberikan dukungan teknis dan keuangan untuk memetakan semua moda transportasi umum di Thailand dan wilayah lain di negara ini.
Baca Juga : 5 Tempat Wisata Unik di Dunia, Mulai Dari Taman Neraka sampai Kolam Pemandian dari Wine
Selain itu, USAID, UNEP, UNDP, dan FAO memberikan dukungan dalam pengembangan di setiap aspek terutama kebijakan dan perencanaan.
4. Pendidikan Dasar yang Buruk
Seperti yang Anda ketahui, pendidikan adalah sumber utama untuk mobilitas sosial.
Orang yang diajar cenderung memotivasi diri sendiri dan menolak stres dan ketegangan.
Baca Juga : Kisah Erica Garza yang Puluhan Tahun Alami Kecanduan Film Dewasa, Tak Disangka Begini Nasibnya Sekarang
Di Thailand, hampir semua guru tidak terlatih untuk mengajar mata pelajaran tertentu sehingga tidak tahu bagaimana menerapkan pengetahuan yang ada ke dalam konteks yang benar.
Ada beberapa kesenjangan antara "guru, siswa dan masyarakat".
Rendall Koh dari Quora yang bekerja di perusahaan Jepang juga ikut memberikan komentarnya.
Baca Juga : Percaya akan Hidup Kembali, ini 7 Fakta Wanita Cimahi Nekat Simpan Jasad Suami dan Anaknya di Dalam Rumah
Rendall mengatakan Thailand tidak benar-benar miskin tetapi distribusi kekayaan memanglah tidak seimbang.
"Inflasi juga merupakan masalah."
"Keadaan semakin mahal tetapi gaji menjadi stagnan."
"Anda juga akan melihat sekelompok orang yang berpendidikan sangat rendah yang mungkin tidak dapat memperoleh pekerjaan sama sekali," katanya.(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Negara Tetangga Indonesia Ini Kini Masuk dalam Daftar Negara Miskin, Kok Bisa?