Tak hanya itu, menteri Sakurada ini sempat melontarkan serangkaian blunder komentar.
Para politisi oposisi sangat mengkritisi menteri berusia 69 tahun itu atas segala komentar dan tindakannya.
Misalnya, pekan lalu Sakurada mengaku kecewa kepada Rikako Ikee, setelah bintang renang Jepang itu pada pekan lalu didiagnosis terkena leukemia.
Baca Juga : Presiden Rusia Tertawa Terbahak-Bahak Saat Mendengar Ide Menteri Pertaniannya Menyangkut Indonesia!
Sakurada mengungkapkan Ikee merupakan andalan atlet mereka meraup emas saat Olimpiade Tokyo 2020 nanti.
"Saya sangat kecewa. Sebab kami berekspektasi besarnya kepadanya," ujarnya.
Dia lantas dibanjiri kritikan dan akhirnya mengucapkan permintaan maafnya.
Baca Juga : Pesan Manis Menteri Susi Pudjiastuti untuk Putra Gantengnya, Alvy Xavier yang Sedang Berulang Tahun
Beberapa tahun lalu pada 2016, dia juga menyinggung tentang jugun ianfu (wanita penghibur).
Sakurada menyebut para perempuan yang dipaksa memberi layanan seksual kepada tentara Jepang saat Perang Dunia II merupakan "PSK profesional".
Lalu pada tahun lalu, Sakurada yang juga Menteri Keamanan Siber itu mengaku selama hidupnya dia tidak pernah menggunakan komputer.
Sakurada mengisi jabatannya pada Oktober 2018 lalu, dengan tugas juga mempersiapkan keamanan siber selama perhelatan Olimpiade.
(*)