Grid.ID - Kebenaran kasus pemerkosaan bidan inisial Y di Ogan Ilir, Sumatera Selatan semakin terkuak.
Sebelumnya, seorang bidan Y mengaku diperkosa oleh 5 orang pria tak dikenal pada Selasa (19/2/2019).
Namun, usai diselidiki, polisi justru menemukan kejanggalan dalam kasus tersebut.
Melansir dari Kompas.com, dari hasil uji laboratorium forensik, petugas tidak menemukan bercak sperma dari tubuh korban.
Baca Juga : Modus Khas Gao Chengyong, Pelaku Pemerkosaan Berantai di China: Menyasar Wanita Berbaju Merah
"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Penyidik juga tidak menemukan jejak kaki dari rumah tempat korban diduga diperkosa.
"Di depan rumah korban itu becek, tetapi sama sekali tidak ada jejak kaki selain korban. Keterangan dari korban kan ada lima orang, tetapi tidak ada jejak selain dari korban di rumah, di dinding-dinding atau tembok juga tidak ada. Padahal di depan itu becek, itu hasil olah TKP," lanjutnya.
Baca Juga : Jadi Korban Pemerkosaan Sampai Hamil, Siswi Ini Ditolak Sekolah Karena Dianggap Akan Merusak Suasana
Hingga akhirnya terungkap fakta baru adanya seorang pria yang diculik dan dipaksa mengaku memperkosa bidan Y.
Pria tersebut adalah Harismail alias Ujang (25).
Melansir dari Kompas.com, mulanya Haris ditemukan oleh warga dalam kondisi lemas dengan luka lebam di sekujur tubuhnya pada Sabtu (23/2/2019).
Baca Juga : Hotman Paris Dampingi Korban Pemerkosaan Jalani Tes DNA Ulang
Saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara, Haris pun menceritakan peristiwa naas yang dialaminya.
Ia mengaku dipaksa masuk mobil oleh sejumlah pria.
Saat berada di dalam mobil, Haris dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y.
Baca Juga : Hotman Paris Jelaskan Permasalahan Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur
Haris yang merasa tak bersalah kemudian membantah tuduhan tersebut hingga akhirnya ia dipukuli di dalam mobil.
"Saya bilang tidak, saya bantah, saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris.
Saat dipukul, Haris tak bisa melakukan perlawanan karena kedua tangannya diikat.
Baca Juga : Ini Kronologi Kasus Pemerkosaan Anak di Bawah Umur yang Dibantu Hotman Paris
Haris pun akhirnya ditinggalkan di Kecamatan Rambutan.
"Waktu itu saya baru saja beli rokok di warung. Langsung dipaksa naik ke mobil, tangan saya diikat dipaksa ngaku,"ujar korban.
Kabar penganiayaan Haris ini dibenarkan oleh Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Baca Juga : Angka Kelahiran Tinggi, Pengungsi Rohingya Curhat Soal Pemerkosaan Keji yang Dilakukan Militer Burma
"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan, dalam keadaan ditutup lakban, kata dia, ditangkap oleh oknum polisi tapi kami masih selidiki," ungkap Kapolda seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
(*)