Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Gunung Agung meletus selasa ini (21/11/2017) sekitar jam 5.05 WITA.
Letak gunung ini berada di Kabupaten Karangasem, Bali.
Letusan hingga saat ini masih berlangsung, erdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Terlihat asap kelabu tebal dengan tekanan sedang hingga tinggi maksimum 700 meter di atas puncak.
(Baca juga: Pria Mengunggah Nota Makan di Restoran Crab dan Lobster yang Menghabiskan 31 Juta! Begini Tanggapan Pihak Restoran...)
Abu dari letusan bertiup ke arah timur tenggara.
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menganalis aktivitas bulkanik berada dalam status tetap siaga (Level 3).
Diamati dari aktivitas vulkanik, belum ada lonjakan kenaikan kegempaan.
Hingga berita ini diturunkan, letusan yang terjadi pada Gunung Agung masih terus berlangsung.
(Baca juga: Kisah Haru Faiz Santri Korban Kecelakaan, Setelah 'Bisu' 168 Hari, Hanya 3 Kata ini yang Terucap Pertama Kalinya)
Sejumlah masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan agar senantiasa mengikuti rekomendasi PVMBG.
Beriikut 9 rekomendasi yang diberikan oleh PVMBG.
(Baca juga: Kisah Haru Faiz Santri Korban Kecelakaan, Setelah 'Bisu' 168 Hari, Hanya 3 Kata ini yang Terucap Pertama Kalinya)
1. Masyarakat agar tak melakukan aktivitas di dalam radius 6 km dari Kawah Puncak Gunung Agung.
Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya sejauh 7,5 km.
Zona perkiraan bahaya sigatnya dinamis dan terus dievaluasi.
Kondisi ini dapat berubah sewaktu-waktu.
(Baca juga: Nggak Tanggung-tanggung! Wanita Ini Susui Bayinya Sambil Naik Motor! Nekat Banget sih Bu)
2. Jika erupsi terjadi, potensi bahaya yang dapat terjadi adalah terjadinya hujan abu lebat.
Fenomena ini akan melanda seluruh Zona Perkiraan Bahaya.
Namun, hujan abu juga bisa saja dapat meluas dampaknya.
Saat rekomendasi ini diturunkan, a ngin bertiup dominan ke arah Selatan dan Tenggara.
(Baca juga: The Power of Emak, Bak Sirkus Wanita Ini Bawa Dua Anaknya di Keranjang! Ekstrim Banget)
3. Masyarakat Bali diharapkan segera menyeiapkan masker penutup hidung dan mulut maupun pelindung mata.
Sebab, ada potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan akut (ISPA).
(Baca juga: Dua Orang Ini Nekat Naiki Kap Mobil yang Sedang Jalan Karena Alasan Ini! Duh, Bahaya Banget sih)
4. Diharapkan ikut membantu dalam membangun jaringan komunikasi guna membatasi keterbatasan sinyal ponsel di antara pihak terkait mitigasi bencana letusan Gunung Agung.
Harapannya informasi terkini dapat terselenggara secara rutin, tepat, dan efektif.
(Baca juga: Begini Jadinya Bila Emak-Emak Ngasih Tips Agar Lipstik Tetap Awet, Bisa Jadi Saran Buat Pasangan Nih)
5. Seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan agar terus mengiuti perkembangan aktivtas Gunung Agung secara rutin.
Alasannya, data pengamatan dapat secara cepat berubah.
Dengan mengikutip perkembangan, upaya-upaya preventif untuk menjamin keselamatan udara memungkinkan dilakukan.
(Baca juga: Resmi, Gunung Agung Meletus, Ini 5 Fakta Singkat yang Perlu Kamu Ketahui)
6. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di Pulau Bali.
Jangan menyebarkan berita bohong dan tak mudah terpancing dengan isu-isu tentang erupsi Gunung Agung yang tak jelas sumbernya.
(Baca juga: Cocok Ditonton Saat Galau, Game Power Rangers Mabuk Ini Dijamin Bikin Perut Kamu Sakit! Nggak Bisa Berhenti Ketawa)
7. PVMBG terus berkoordinasi dengan Pemerintah daerah, BNPB, BNPBD Provinsi Bali, serta BPBD Kabupaten Karangasem dalam memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Agung.
8. Masyarakat dihimbau agar tetap tenang.
Meski begitu, tetap waspada dan mengikuti himbauan Pemerintah Daerah, Pemerintah Kabupaten/Kota, BPBD Provinsi/Kabupaten/Kota, beserta aparatur terkait lainnya sesuai dengan rekomendasi yang telah dikeluarkan.
Jika diperlukan, upaya-upaya mitigasi strategis yang cepat dapat dilakukan dengan segera dan tanpa menunggu waktu yang lama.
(Baca juga: Terpisah Dari Sang Ibu, Balita Ini Terjebak di Jalan Raya yang Ramai! Lihat Videonya, Bikin Hati Berdesir)
9. Sejumlah pihak dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung Agung setiap saat.
Simak info terbarunya melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.vsi.esdm.go.id atau melalui aplikasi Android MAGMA Indonesia yang dapat diunduh di Google Play.
Partisipasi masyarakat juga sangat diharapkan.
Kejadian yang berkaitan dengan aktivitas Gunung Agung dapat dilaporkan melalui fitur Lapor Bencana.
Para pemangku kepentyingan di sektor penerbangan dapat mengakses fitur Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA).
(Baca juga: Bocah Cilik Dibuat Heran Saat Lihat Ayah Bunuh Adiknya yang Masih Bayi, Bingung Antara Ingin Nangis Atau Marah)
MAGMA Indonesia
Dalam keterangan yang tertera di situs, MAGMA Indonesia adalah aplikasi multiplatform (Web dan mobile)
Aplikasi ini berisikan informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi (gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah) yang disajikan kepada masyarakat secara kausi-realtime dan interaktif.
Sistem ini dibangun dan dikembangkan secara mandiri oleh pihak PVMBG sejak tahun 2015.
Data yang ada diubah menjadi informasi dan rekomendasi yang mudah dipahami oleh masyarakat.
(Baca juga: Resmi, Gunung Agung Meletus, Ini 5 Fakta Singkat yang Perlu Kamu Ketahui)
Harapannya, seluruh informasi kebencanaan geologi nantinya dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah melalui satu jendela.
Upaya ini adalah manifestasi hadirnya negara secara aktif di tengah-tengah masyarakat dalam upaya mitigasi bencana geologi di Indonesia.(*)