"Ternyata, saat mereka membuka tengkoraknya, hanya ada kertas tisu untuk menyerap darahnya," seperti dikutip dari Khaosod English.
Dokter itu juga menemukan luka dalam di sisi kanan perutnya, bersamaan dengan tulang rusuk keempat yang patah.
Selain itu, jenazahnya juga rusak.
(BACA: Inilah Buah-buahan yang Baik Bagi Penderita Diabetes, Jangan Salah Pilih!)
Dokter yang melakukan autopsi mengatakan luka kemungkinan besar disebabkan oleh pukulan yang parah.
Tulang rusuk yang patah tidak mungkin dilakukan karena CPR.
Hasil penemuani ini membuat pihak keluarga mengingkan organ-organ anaknya yang hilang.
Saat ini, tubuhnya sedang menjalani otopsi lain di institut sains forensik nasional..
"Kami tidak membuat tuduhan tentang apa yang menyebabkan kematiannya," kata sang ayah pada konferensi pers tersebut.
"Kami tidak memaksa dokter forensik untuk segera bergegas, karena kami menginginkan hasil yang tepat dan akurat."
Sekolah Persiapan Akademi Angkatan Bersenjata, yang dihadiri oleh sekolah Pakapong, dilaporkan memiliki riwayat rekrutmen dan kekerasan dalam proses pendidikannya.
Beberapa kejadian ini telah mengakibatkan kematian yang jarang mendapat penjelasan.
(BACA: Mau Punya Busana Rancangan Desainer Barli Asmara dengan Harga Terjangkau? Coba Cara ini deh! )
Ibu Pakapong ingat bahwa anaknya pernah dipaksa melakukan headstand di lantai toilet sebagai hukuman.
Dia mengalami shock setelah itu dan perlu dihidupkan kembali dengan CPR.
Kini setelah kasus misterius ini menarik perhatian nasional, keluarga berharap akan mendapatkan jawaban atas kematian mendadak putra mereka. (*)