Hal tersebut, banyak memberikan pemaham sejarah dan budaya Indonesia.
Seperti di Batak ada harimontong untuk warna biru keungu-unguan, kulit pohon jabi-jabi (beringin) untuk warna coklat, dan tanaman salaon, itom, tom atau indigofera yang menghasilkan warna biru dan tersebar di wilayah Indonesia.
Kain tenun Ulos hasil kekayaan Indonesia pun dikembangkan menjadi produk fesyen dan kerajinan lainnya, koleksi dari Merdi Sihombing berjudul TOBA (mystis dan Ancxient).
Tak hanya hadir untuk parade fashion koleksi terbarunya, perancang busana Merdi Sihombing juga mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara workshop pada tanggal 26 November 2017.
(Sering Salah Kaprah! Yuk Intip Tips Mencuci Kain Batik Kesayanganmu Supaya Tetap Awet dengan Benar)
Mimpi dari seorang Merdi Sihombing mendapat dukungan dari BEKRAF untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan produk tenun dengan pewarnaan alam yang telah dibuat oleh para pengarjin Indonesia.
"Eco Fashion Dunia, bisa membawa tiga pilar utama BEKRAF ke depannya, yaitu peningkatan GNP, memajukan export Indonesia dan penyerapan tenaga kerja di sektor industri kreatif,” ujar Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. (*)