Laporan Wartawan Grid.ID, Rini Listia
Grid.ID – Jejak langkah perancang busana berbakat Indonesia yang satu ini sudah tidak diragukan lagi.
Merdi Sihombing yang tak pernah lelah mengangkat warisan budaya Nusantara dalam setiap koleksinya memang dikenal akan busana bernafaskan tenun, batik dan wastra asli Indonesia.
Kabar terbarunya, pria lulusan Institut Kesenian Jakarta jurusan Kriya Tekstil tersebut mengangkat kain tenun Ulos asal Sumatra Utara pada perhelatan Eco Fashion Week Australia 2017.
Pagelaran Eco Fashion Week Australia kali ini dilaksanakan di Freemantle, Perth, Australia tanggal 23-26 November 2017.
(Upaya Sang Desainer untuk Promosikan Busana Etnik di Kalangan Millennials)
Pada acara international ini, Merdi Sihombing merupakan satu-satunya designer yang berada di line up Eco Fashion Week di Australia.
Dengan kebanggannya terhadap kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, Merdi Sihombing akan menampilkan karya-karya terbaru yang terinpirasi dari warna-warna kekayaan Indonesia.
Koleksi-koleksi terbarunya yang akan ditampilkan di EFWA, Merdi Sihombing menampilkan ide yang diangkat dari budaya TOBA, yakni berupa warna-warni yang terdapat di alam sekitar danau TOBA.
(Desainer Rizky Permatasari Kenalkan Batik Asal Sumatera Barat di Ajang Etnik Fashion Week 2017)
Dengan berbekal keilmuan dan perjuanganan dengan masyarakat pengerajin kain tradisional, Merdi Sihombing mengenal tenun tradisional dengan pendalaman beberapa aspek khusus.
Seperti teknik pewarnaan, teknik pengenalan bahan, teknik membuat motif dan sebagainya.
Hal tersebut, banyak memberikan pemaham sejarah dan budaya Indonesia.
Seperti di Batak ada harimontong untuk warna biru keungu-unguan, kulit pohon jabi-jabi (beringin) untuk warna coklat, dan tanaman salaon, itom, tom atau indigofera yang menghasilkan warna biru dan tersebar di wilayah Indonesia.
Kain tenun Ulos hasil kekayaan Indonesia pun dikembangkan menjadi produk fesyen dan kerajinan lainnya, koleksi dari Merdi Sihombing berjudul TOBA (mystis dan Ancxient).
Tak hanya hadir untuk parade fashion koleksi terbarunya, perancang busana Merdi Sihombing juga mendapat kesempatan untuk menjadi pembicara workshop pada tanggal 26 November 2017.
(Sering Salah Kaprah! Yuk Intip Tips Mencuci Kain Batik Kesayanganmu Supaya Tetap Awet dengan Benar)
Mimpi dari seorang Merdi Sihombing mendapat dukungan dari BEKRAF untuk menghidupkan kembali dan mengembangkan produk tenun dengan pewarnaan alam yang telah dibuat oleh para pengarjin Indonesia.
"Eco Fashion Dunia, bisa membawa tiga pilar utama BEKRAF ke depannya, yaitu peningkatan GNP, memajukan export Indonesia dan penyerapan tenaga kerja di sektor industri kreatif,” ujar Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. (*)