Fabíola Sá, perawat unit perawatan intensif (ICU), menyarankan untuk menempatkan ibu dan bayi bersama setelah Amanda da Silva dalam keadaan koma ketika dia menderita penyakit epilepsi sebelum melahirkan.
Baca Juga : Miris, India Habiskan Dana Rp6,4 Triliun untuk Bangun Patung Raksasa di Atas 'Penderitaan' Rakyatnya
Dia menambahkan, "Begitu Amanda merasakan sentuhan kulit bayi di bibirnya, air mata mulai mengalir di pipinya."
"Itu adalah teriakan cinta."
"Lebih dari itu, itu adalah tangisan yang mengatakan, 'Saya masih di sini, saya hidup, saya ingin hidup'."
"Kami tidak pernah mengharapkan perubahan cepat seperti itu, semua tim medis menangis dengan bahagia dan begitu lega."
Baca Juga : Tanpa Sengaja, Mahasiswa ini Temukan Cara Membuat Baterai Handphone Awet dan Tahan Lama
Ibu rumah tangga itu hamil 37 minggu ketika dilarikan ke rumah sakit pada Maret lalu, menderita kejang akut, dipicu pertengkaran dengan suaminya.
Kejang-kejang mengancam hidupnya dan kelangsungan hidup anak ketika menurunkan oksigen ke otak dan rahim.
Dokter melakukan operasi caesar darurat, tetapi terpaksa untuk membuatnya koma setelah melahirkan bayi guna menstabilkan kondisinya.