Find Us On Social Media :

Merasa Jatuh Cinta Pada Dua Orang Sekaligus? Normal Nggak ya?

By Atikah Ishmah W, Kamis, 23 November 2017 | 17:49 WIB

Normalkah jatuh cinta pada dua orang sekaligus?

Grid.ID - Jatuh cinta memang berjuta rasanya.

Hanya membayangkan hendak bertemu kekasih bisa begitu mendebarkan.

Namun, apa jadinya jika kamu bertemu dengan seseorang yang baru, yang juga membuat jatuh hati?

Apakah wajar  mencintai dua orang sekaligus?

(BACA: Salah Fokus dengan Rambutnya, Begini Penampilan Jessica Mila yang Banjir Pujian Oleh Netizen)

Kita sering menganggap bahwa rasa ketertarikan pada orang lain akan lenyap begitu kita memiliki pasangan.

Nyatanya, ketertarikan merupakan insting alami manusia yang akan tetap ada.

Ini karena ketika kita melihat orang lain, otak akan mulai memproses informasi visual yang kita lihat dan membuat penilaian instan berdasarkan daya tarik seseorang.

(BACA: Wow, Ternyata Uber Pernah Diretas dan Harus Bayar Milayaran Rupiah pada Sang Hacker)

Insting ini didasari oleh dorongan bawah sadar otak warisan manusia zaman purba yang menilai seks sebagai kegiatan biologis murni untuk berkembang biak, guna memastikan spesies kita bertahan hidup.

Itu sebabnya banyak pakar yang mengatakan bahwa mencintai dua orang atau lebih bukannya tidak mungkin.

Ramani Durvasula, Ph.D., seeorang profesor psikologi asal UCLA bahkan mengumpamakan cinta segitiga sama halnya dengan es krim.

Es krim rasa cokelat dan stroberi rasanya berbeda, namun sama-sama enak.

(BACA: Yuk Buat Steak Tahu Ala Negeri Sakura, Dijamin Enak dan Menggugah Selera)

Tapi tentu urusan cinta tidak semudah memilih rasa es krim, bukan?

Menurut Durvasula, manusia merupakan makhluk yang rumit dari segi perasaan.

Seseorang bisa mendapatkan kepuasan batin dengan menjalin hubungan dengan orang-orang yang cerdas dan berwawasan terbuka, misalnya.

Namun di sisi lain, ia juga mendapatkan kepuasan ketika bergaul dengan orang-orang yang humoris dan penuh kejutan.

(BACA: Nggak Cuma Surga Belanja, 4 Tempat di Ubud Bali Ini Bisa Buat Cuci Mata)

Ketertarikan pada orang lain seperti ini adalah sifat yang wajar, dan alamiah.

Jadi sangat mungkin seseorang mencintai dua orang dengan sifat yang berbeda di waktu yang bersamaan.

Ini karena karakteristik, kepribadian, dan bahkan mungkin ciri fisik antar dua orang tersebut bisa saling melengkapi apa yang dibutuhkan dalam suatu hubungan asmara yang ideal.

Saat jatuh cinta, kita di bawah pengaruh permainan hormon yang membuat kita mengalami  roller coaster emosi.

(BACA: Viral, Video Percobaan Ukuran Cangkir Makanan Cepat Saji Ini Bikin Netizen Bingung, Ternyata Ini Fakta di Balik Semuanya)

Dilansir dari Psychology Today, tim peneliti dari University of Pisa menemukan bahwa pada tahap awal dari hubungan romantis, aktivitas hormon adrenalin, dopamine, oksitosin, norepineprine, dan phenylethylamine (PEA — amfetamin alami yang juga terdapat dalam cokelat dan ganja) bercampur aduk dan meningkat ketika muncul rasa saling ketertarikan antara dua insan, atau lebih.

PEA jugalah yang berperan memunculkan hasrat yang sangat mendalam untuk bersatu dengan kekasih.

(BACA: Lucunya Rafathar Gandeng Gempi, Eh Gempi Ngeluh Kepanasan! Simak Yuk Videonya)

Uniknya, selama fase euforia, efek relaksasi yang didapatkan dari hormon “mood baik” serotonin akan menurun dan tergantikan dengan obsesi terhadap hubungan.

Sehingga bukannya tidak mungkin kita jadi terus-terusan mengingat kenangan romantis bersamanya.

Peningkatan hormon ini sepenuhnya merupakan hal yang alami.

(BACA: Bukan Cuma Verrell Bramasta dan Natasha Wilona, Sinetron Siapa Takut Jatuh Cinta Juga Punya Pasangan Favorit Baru loh! Kisahnya Bikin Gemas)

Mendua

Seperti yang dilansir dari WomansHealth, ketika seseorang merasa bahagia dan nyaman dengan dirinya, ia jugakan lebih percaya diri dan lebih mudah terbuka dengan orang-orang baru.

Terutama ketika hidupnya mengalami perubahan ke arah yang lebih positif, misalnya ketika sudah mapan dalam ekonomi atau tubuh yang kini lebih sehat dan bugar setelah sukses menjalani gaya hidup sehat.

(BACA: Lucunya Rafathar Gandeng Gempi, Eh Gempi Ngeluh Kepanasan! Simak Yuk Videonya)

Di momen inilah orang bisa merasakan percikan-percikan rasa tertarik pada orang lain, walaupun ia sudah punya pasangan.

Kadang semakin orang merasa nyaman dan bahagia dengan diri sendiri dari luar-dalam, semakin mudah ia menerima keberadaan orang lain sehingga bukannya tidak mungkin juga untuk jatuh cinta padanya.

Meski wajar, mencintai dua orang sekaligus bukan hal yang mudah, apalagi bila dilakukan sembunyi-sembunyi.

Karena pada dasarnya hubungan yang asyik adalah yang menyenangkan kedua pihak.

(BACA: Sempat Katakan Suaminya Beli Range Rover, Jennifer Dunn Ternyata Pernah Unggah Foto Mobil Mewah di Garasinya, Netizen: Ini yang Dibilang Bunda Sarita Kemarin Bukan sih?)

Nah bila salah satu merasa tersakiti, maka akan muncul masalah di kemudian hari.

Sehingga hal terbaik adalah memilih salah satu.

Memang, tidak ada rumus tertentu yang bisa membuat kita memantapkan hati untuk memilih yang mana.

Namun, semua keputusan pada akhirnya akan kembali pada diri sendiri.

(BACA: Ternyata Inilah Alasan Seseorang Tidak Bergairah Bercinta, Apa Kamu Mengalami Salah Satunya?)

Sebelum menentukan pilihan, cobalah untuk memahami apa yang sebenarnya kamu cari dan butuhkan dalam pasangan.

Tipe orang yang seperti apa yang bisa diajak untuk hidup bersama.

Jangan terburu-buru, biarkan alam menyeleksi mana yang paling baik untukmu.

Semua pilihan memang berisiko, namun jika logika dan hati saling bekerja sama untuk memilih, kamu pun bisa menghindari risiko terburuk dan hidup lebih bahagia. (Kompas.com/Wisnubrata)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Wajarkah Jika Kita Mencintai Dua Orang Sekaligus?