Find Us On Social Media :

Terlahir dengan Penyakit Genetik dan Peluang Hidup Kecil, Bayi Dania Berhasil Hidup dan Tumbuh Besar

By None, Senin, 4 Maret 2019 | 17:06 WIB

Dua bayi Ichthyosis Harlequin (bukan Dania), kiri lahir di Malaysia, kanan lahir di India.

Gri.ID – Kelahiran seorang bayi perempuan di Malaysia sempat membuat geger publik setempat.

Bayi ini terlahir dalam kondisi yang tak biasa. Sangat berbeda dengan bayi pada umumnya.

Kelahirannya sama seperti yang terjadi di India dan Arab Saudi.

Di Arab Saudi, kelahirannya sempat disebut-sebut sebagai bayi ular.

Sementara di India malah disebut sebagai titisan dewa.

Baca Juga : Sunarti, Gadis Obesitas Ekstrem Asal Karawang Meninggal Dunia

Padahal, kelahiran mereka sama sekali tak ada hubungannya dengan mistis.

Mereka adalah anak-anak yang tengah mengidap sakit genetik bernama ichthyosis jenis Harlequin.

Penyakit jenis ini merupakan ichthyosis yang paling akut, sehingga mereka yang mengidapnya hanya punya peluang kecil untuk bertahan hidup.

Di dunia, dari semua bayi yang lahir dalam kondisi seperti ini, hanya 22 orang yang mampu bertahan hidup.

Salah seorang dari mereka bisa bertahan hidup hingga kini sudah tumbuh besar.

Di Malaysia, bayi yang akhirnya mampu bertahan hidup itu bernama Nurfarisha Dania (6).

Berikut foto Dania saat ini :

Baca Juga : Sempat Dapat Protes, Produser Film Dilan 1991 Temui Penolak Film Dilan

Anak pasangan Asaari dan Asfaizura dari Segamat, Johor ini dianggap sangat kuat sehingga mampu bertahan hidup.

Karena tak punya kulit senormalnya anak lain, penampakan Dania pun jadi berbeda.

Sebelumnya, anak pertama Asaari dan Asfaizura, lebih dulu meninggal, karena penyakit yang sama.

Tapi Dania dianggap lebih kuat hingga mampu tumbuh besar sampai saat ini.

Baca Juga : Ibunda Mikha Tambayong Meninggal Akibat Autoimun, Kenali Gejala dan Jenisnya Berikut ini

Yang mengharukan, Dania pernah meminta maaf kepada ibunya.

Penyebabnya, suatu hari, ada anak kecil menangis hanya karena melihat wajah Dania.

Kisah dan foto Dania diunggah oleh seorang pengidap ichtyosis lain bernama Firdaus Mehat.

Meski memiliki ichtyosis yang tak separah Dania, Firdaus ingin agar mata publik dunia melihat keberadaan para pengidap ichtyosis. (*)

(Grid.ID/Seto Aji)