Grid.ID - Pada dinding gua yang terletak di tepi sungai gurun Arab, ada lukisan pemburu yang sedang menarik busur panahnya didampingi belasan anjing di sekitarnya.
Pria itu diapit dua anjing dengan garis melintang yang menghubungkan ke pinggangnya.
Beberapa lukisan serupa terukir pada dinding lain. Tim peneliti menduga, lukisan ini sudah berusia lebih dari 8.000 tahun.
Bisa jadi, ini adalah penggambaran tentang anjing yang paling awal.
(Baca juga: Pemerintah Swiss Akan Membayar Kamu Milyaran Rupiah, Asal Kamu Mau Tinggal di Desa Ini?)
Di lain hal, lukisan itu juga menunjukkan bahwa manusia sudah melatih, mengendalikan, dan dekat dengan anjing sejak ribuan tahun lalu.
Disebut sebagai lukisan anjing tertua, ada beberapa ahli yang belum sependapat dan ingin lebih banyak bukti fisik untuk membuktikannya.
Selama tiga tahun terakhir, Maria Guagnin, arkeolog dari Institut Max Planck yang fokus pada Ilmu Sejarah Manusia di Jerman bekerjasama dengan Komisi Pariwisata dan Warisan Budaya Arab Saudi, fokus meneliti seni pada dinding gua di Shuwaymis dan Jubbah.
"Penggembala dan pemburu sangat jelas berbeda," kata Guagnin dikutip dari National Geographic, Minggu (19/11/2017).
Dia menjelaskan bahwa batu yang diukir di situs dinding tebing Shuwaymis dan Jubbah memperlihatkan anjing-anjing itu membantu perburuan manusia.
Jika dilihat ukirannya, anjing-anjing itu dibuat menyerupai anjing Kanaan (masih tergolong ras anjing paria dan berasal dari Timur Tengah, red).
Anjing di lukisan itu digambarkan dengan gigi taring berukuran sedang, telinga runcing, dan ekor yang melengkung.
Dari lukisan dinding yang ditemukan ini, menunjukkan hal yang menarik. Bahwa zaman dulu anjing merupakan teman berburu dan teman manusia.
(Baca juga: Diprediksi Turis Milenial Lebih Melirik Destinasi Wisata Dalam Negri Tahun 2018, Benarkah?)
Lukisan Anjing Tertua
"Masalah pada seni ukiran batu adalah tidak ada metode yang bisa diandalkan untuk memprediksi waktu pembuatan dengan tepat," kata Guagnin.
Untuk mengakali hal itu, peneliti akhirnya menganalisis batuan lapuk di sekitar lokasi dan mencari tahu muatan yang digunakan dalam ukiran.
Ukiran pada batu, termasuk lukisan domba dan sapi, menunjukkan kelompok pastoral hadir saat manusia mengukir anjing.
Pastoralisme sendiri diperkirakan sudah muncul di Semenanjung Arab saar awal milenium keenam. Guagnin memperkirakan, ukiran tersebut dibuat pada masa ini.
(Baca juga: Beginilah Desa Nelayan Versi Barat, Beda Sama yang ada di Indonesia nih! Lihat deh Bentuknya, Total Banget)
Dalam tulisannya yang sudah dipublikasikan di Journal of Anthropological Archeology, Guagnin sangat yakin lukisan ini dibuat pada pertengahan abad ke-9 atau ke-8 SM.
Namun itu baru perkiraan. Masih dibutuhkan banyak lagi bukti untuk membuktikannya.
Meski begitu, jika dugaan Guagnin dan timnya tepat, lukisan tersebut dibuat pada pertengahan abad ke-9 atau ke-8 SM, berarti ini merupakan lukisan anjing yang pertama dibuat di dunia.
"Ini seperti sebuah novel grafis. Gambar ini membubuhkan daging pada tulangnya," ujar Melinda Zeder, seorang archeozoologist dari National Museum of Natural History Smithsonian Institute yang tidak terlibat dalam penelitian.
(Baca juga: Nggak Cuma Surga Belanja, 4 Tempat di Ubud Bali Ini Bisa Buat Cuci Mata)
Dia berspekulasi, lukisan pada dinding gua di gurun Saudi Arabuia bisa berumur 5.000 SM. "Itu terlalu spekulatif jika menyebut lukisan tersebut lebih tua dari bukti fisik pastoralisme," kata Zeder.
Zeder mengatakan ada temuan tentang lukisan dinding anjing yang ditemukan di Syria pada 2013. Dia berkata, lukisan tersebut juga menggambarkan bahwa anjing dilibatkan untuk membantu perburuan dalam skala besar dan tulang di dekatnya menunjukkan gambar itu dibuat pada era milenium ke-4.
(Baca juga: 4 Destinasi Wisata Ini Terancam Lenyap! Buruan Jadikan Referensi Liburan Selanjutnya)
Hewan Peliharaan Kuno
"Arkeolog sudah lama tahu bahwa anjing mulai dijinakkan pada masa Neolitik. Hal itu berdasar temuan tulang anjing yang diperkirakan berumur lebih dari 10.000 tahun terkubur di bekas pemukiman manusia," kata Zeder.
Robert Losey profesor dari Universitas Alberta, pakar yang menghubungkan manusia dan hewan kuno, terutama anjing, menemukan bukti anjing di Siberia sudah berusia 10.000 tahun. Tapi, dia tidak yakin akan peran anjing.
"Jenazahnya dikubur dalam keadaan utuh, yang membuktikan anjing tersebut bukan untuk dimakan," kata Losey.
Dia melanjutkan, sudah ada karya etnografi yang membuktikan perburuan kuno dibantu oleh anjing untuk meningkatkan tangkapan.
(Baca juga: Selain Gunung Fuji, Inilah Deretan Gunung Berapi Yang Indahnya Bakal Menawan Hatimu)
Dia menduga karena alasan itu pula anjing diberi kalung agar tetap dekat dengan pemburu.
"Ikatan emosi antara manusia dan anjing sudah terjalin sangat lama," sambungnya.
Guagnin pun mencatat dalam hasil risetnya bahwa seniman yang membuat lukisan dinding memiliki ikatan erat dengan hewannya.
Meski Zeder tetap bersifat skeptis pada klaim Guagnin tentang usia lukisan dinding, tapi dia sependapat bahwa seniman itu ingin memperlihatkan ikatan yang kuat manusia dan anjing.
Guagnin dan timnya berencana untuk kembali ke Jubbah untuk mencari lebih banyak bukti yang menunjukkan masa Neolitik. Mereka ingin mencari bukti fisik bahwa anjing hidup di sana pada masa itu.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judul Inikah Lukisan Anjing Tertua di Dunia?.