Grid.ID - Biasakanlah bertanya sebelum makan di tempat makan yang baru kamu kunjungi.
Bisa-bisa, kamu akan kaget saat disodori tagihan yang besarnya di luar dugaan kamu.
Peristiwa yang dialami oleh netizen bernama Faudzy Asrafudeen Sayed Mohamed (56).
Saat beli gulai kepala ikan di Malaysia, ia terkejut begitu melihat tagihan.
Seporsi kepala ikan, harus dibayarnya dengan harga 600 Ringgit Malaysia, atau sekitar Rp 1,9 juta!
Itu belum termasuk makan dan minum lain.
Total tagihan yang harus dia bayar adalah Rp 3,2 juta.
Faudzy pun akhirya mengunggah pengalaman buruknya ini di Facebook.
Begini dia menulis :
"Hari Sabtu lalu aku mengajak keluarga dan calon menantu makan malam di Pelita Jalan Ampang
Aku sungguh bingung ketika tagihan datang
Harga semua makanan masuk akal, tapi yang bikin saya kaget, adalah harga gulai kepala ikan yang kupesan
Coba lihat, aku yakin harga ini sangat berlebihan
Aku memutuskan tak lagi makan di tempat ini
Jadi hati-hati, bagikan ini ke teman-temanmu.."
Dikutip Grid.ID dari The Reporter, postingan Faudzy ini menjadi viral.
Postingannya dibagikan 900 netizen.
Bahkan, status ini membuat otoritas berwenang di Malaysia datang ke restauran tersebut.
Dari hasil penyelidikan, gulai kepala ikan itu memang mereka hargai Rp 475 ribu per porsi.
Mereka berdalih, porsi yang dipesan Faudzy memang porsi terbesar.
Di restauran itu, disediakan berbagai pilihan porsi, yakni porsi S, M, L dan XL.
Nah, porsi terkecil, dihargai Rp 164 ribu, yang mana sebuah harga yang wajar.
Sementara 4 porsi XL yang dipesan Faudzy, ternyata bisa dimakan untuk 17 orang!
Meski demikian, restauran tersebt tetap disalahkan oleh pihak berwenang.
Pasalnya, mereka tak menunjukkan pilihan porsi dan harga ke Faudzy.
Mewakili pihak berwenang, Datuk Roslan Mahyuddin pun juga menyalahkan Faudzy.
"Mengenai gambar yang viral itu, saya kesal karena pembeli hanya memuat naik gambar untuk hidangan empat kepala ikan yang dihargai RM600,"
"Seolah-olah itu hidangan untuk seorang saja. Padahal dalam keadaan sebenarnya, itu adalah hidangan untuk 17 orang,” katanya. (*)