Laporan Wartawan Grid.ID, Dianita Anggraeni
Grid.ID - Kondisi kesehatan Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB yang bernama Sutopo Purwo Nugroho terus menjadi sorotan.
Sebab, pada awal 2018 lalu Sutopo didiagnosis menderita kanker paru-paru stadium IV.
Padahal, selama ini Sutopo dikenal selalu tampil bugar dan energik dalam menjalankan aktivitasnya.
Baca Juga : Permen Legendaris 'White Rabbit' Kini Dalam Bentuk Es Krim!
Setelah didiagnosis mengidap kanker paru, dokter dan keluarga sempat meminta Sutopo untuk menghentikan aktivitasnya guna fokus pada pengobatan.
Namun, Sutopo menolaknya dan tetap ingin bekerja membantu menginformasikan kepada masyarakat mengenai bencana-bencana yang terjadi di Tanah Air.
Pada Senin (4/3/2019), Sutopo Purwo membagikan kondisi terkininya.
Melalui unggahan Instagram-nya, Sutopo bercerita bahwa kini ia mengalami skoliosis atau tulang belakang yang bengkok.
Hal ini menyebabkan tubuh Sutopo saat berdiri terlihat semakin miring.
Sutopo mengungkapakan bahwa ia mengalami skoliosis karena tulang belakangnya terkena dorongan massa kanker.
"Makin lama posisi saya saat berdiri atau berjalan makin miring. Ternyata sesuai dengan hasil foto MRI. Tulang belakang saya sudah bengkok (skoliosis). Bengkok disebabkan dorongan massa kanker. Rasanya sakit dan nyeri di tulang," tulis Sutopo.
Baca Juga : Benci Diet dan Gym, Pria Ini Justru Berhasil Turunkan Berat Badan 45 Kg
Meski begitu, Sutopo mengajak warganet untuk selalu bersyukur atas nikmat sehat yang telah diberikan.
"Makanya selalu bersyukurlah diberi nikmat sehat oleh Allah SWT. Jangan kau rusak anggota tubuhmu dengan gaya hidup tidak sehat, makanan tidak sehat dan jarang olahraga. Ingat, sehat itu mahal. Apalagi saat sudah menderita sakit kritis seperti saya ini."
"Segala cara akan ditempuh agar sehat kembali. Tetaplah berterima kasih pada Allah SWT karena kau telah diberi nikmat sehat," pungkasnya.
Baca Juga : Reino Barack Kepergok Bawa Koper Datangi Rumah Luna Maya Saat Nyaris Tengah Malam
Dikutip dari curesearch.org, skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang berputar ke samping sehingga terlihat melengkung seperti huruf 'S' atau 'C'.
Sebagian besar penyebab skoliosis belum diketahui.
Namun, perawatan medis tertentu, misalnya pengobatan kanker dapat menyebabkan perkembangan otot, tulang, dan jaringan lunak punggung tidak merata.
Hal itulah yang menjadi penyebab skoliosis.
Pengobatan berupa rasiasi dari bahu ke panggul atau tumor di dekat tulang belakang juga bisa meningkatkan risiko skoliosis.
Selain itu, kebiasaan duduk atau tidur yang salah juga bisa menjadi penyebabnya.
(*)