Grid.ID – Sosok Bukhari, seorang ayah yang menggantikan anaknya wisuda menjadi viral.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, Bukhari datang ke momen wisuda putrinya, Rina Muharami.
Bukhari ikut dalam barisan para wisudawan bertoga.
Kedatangan Bukhari ini bukan sekedar untuk menyaksikan prosesi wisuda, namun dirinya hendak mewakili sang putri yang sudah meninggal dunia sebelum diwisuda.
Mahasiswi Fakultas Tarbiyah UIN Ar Raniry Aceh, Rina Muharrami meninggal dunia pada Selasa (5/2/2019) usai mengikuti sidang skripsi lantaran sakit tipes.
Baca Juga : Cantiknya Nenek Reino Barack, Awet Muda, Segar Bugar dan Tak Kalah Cantik dari Ibunda Sang Pengusaha!
Masih banyak mimpi Rina Muharami yang belum terwujud.
Selain lulus menjadi sarjana, Rina Muharami ternyata berencana ingin melanjutkan pendidikannya ke tingkat strata 2.
Bukan hanya memimpikan masa depan, Rina Muharami juga punya impian untuk membahagiakan orang tuanya.
Saat hadir di acara Pagi-pagi Pasti Happy episode Jumat (8/3/2019), Bukhari mengungkap janji sang putri untuk dirinya yang belum terwujud.
“Iya rencana umrah, dia bilang kalau sudah sukses nanti umrah, terutama ibunya,” ungkap Bukhari.
Baca Juga : Dengar Panggilan Sayang Pak Jokowi untuk Ibu Iriana, Nagita Slavina Ikut Gemas
Janji Rina Muharami itu ternyata menyentuh hati presenter Pagi-pagi Pasti Happy, Uya Kuya.
Uya Kuya kemudian bertanya tentang kesiapan Bukhari untuk umrah.
“Jadinya bapak sudah ada rencana umrah?” tanya Uya Kuya.
“Iya ada rencana, rencana ya tapi sekarang belum ada (biaya),” jawab Bukhari.
Baca Juga : 5 Bintang Hollywood Pemilik Pulau Pribadi Dengan Harga Fantastis!
Tak disangka, Uya Kuya berniat untuk mewujudkan janji Rina Muharami yang ingin memberangkatkan ayahnya umrah.
“Bapak saya berangkatin umrah diurus ya data dan nomer teleponnya.”
“Nanti dicariin biro travel umrahnya,” jelas Uya Kuya.
Dengan sigap, hari itu juga Uya Kuya ingin proses ibadah umrah untuk Bukhari diurus.
“Nanti tolong diurus ya Mira ya Nova ya.”
“Bapak nanti berangkat umrah ya nanti saya yang biayain,” pungkas Uya Kuya.
(*)