Laporan Wartawan Grid.ID, Lalu Hendri Bagus
Grid.ID - Komunitas kreatif di Kota Makassar Sulawesi Selatan yang tergabung dalam Bersama Berkarya Bebas menggelar Makassar Art Week Festival 2019.
Makassar Art Week Festival 2019 yang digelar di Kopi Alps, Makassar pada tanggal 2-8 Maret adalah sebuah ajang berkumpulnya para pelaku kreatif di Kota Makassar.
Dalam kegiatan tersebut puluhan komunitas kreatif yang terdiri dari berbagai bidang seni dengan fokus berbeda mulai dari visual art, fotografi dan film, musik, kuliner, hingga literatur, berkumpul dalam satu tempat.
Baca Juga : Puluhan Komunitas Kreatif Berkumpul di Makassar Art Week Festival 2019
Seorang seniman lokal Makassar bernama Ipoel Cartoon mengaku sangat mengapresiasi acara Makassar Art Week Festival 2019.
Ia juga mengaku senang sebab kegiatan tersebut juga membuat komunitas kreatif di Makassar berkumpul dan berkarya bersama.
"Tanggapan saya harus diperbanyak acara kayak gini supaya silaturahmi kita antara anak anak muda kreatif makassar ini dapat semua. ini pengalaman sangat keren maksudnya senang bisa diangkat dan dikasi wadah seru," ujar Ipoel Cartoon saat ditemui Grid.ID di Kopi Alps Makassar, Sulawesi Selatan Jumat (8/3/2019).
Baca Juga : Film Dilan 1991 Menuai Kontra di Makassar, Produser Sebut Kursi Penonton Bioskop Selalu Penuh
Saat Grid.ID datang ke Makassar Art Week Festival, Ipoel Cartoon sendiri sedang sibuk menggambar sebuah karya di sebuah dinding.
Ia kemudian menceritakan konsep lukisan yang sedang ia kerjakan.
"Ini bikinnya saya 3 jam kita prosesnya pakai cat dan pilok dikombinasikan dengan tema 'Tapi Jadi Bukti'. Ini saya bikin Koala karena saya suka dengan binatang Koala karena karakternya aneh," tutur Ipoel Cartoon.
Sama halnya dengan Ipoel Cartoon yang sudah menekuni dunia lukis sejak SMA, tiga orang pemuda Makassar bernama Farid Prasetya, Dandi Widi dan Haydier Novrianto mendirikan BBB atau Bersama Berkarya Bebas sebagai wadah berkumpulnya para pelaku kreatif di Makassar.
"Bersama Berkarya Bebas itu wadah untuk pelaku kreatif di Makassar dari berbagai jenis sub, disini tempat orang berkumpul yang tadinya hanya penikmat jadi pelaku," ujar Dandi Widi.
Dandi Widi bersama rekan-rekannya membentuk Bersama Berkarya Bebas untuk mensinergikan komunitas krearif di Makassar untuk dapat berkarya bersama.
Baca Juga : Reaksi Vanesha Prescilla atas Aksi Penolakan Film Dilan 1991 di Makassar
"Makassar Indonesia Timur mungkin kurang terpandang jadi kita mau buat Makassar sebagai pintu timur Indonesia apapun talent yang punya bakat kita ingin ekspose," tutup Dandi Widi. (*)