Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Sejak tanggal 16 November 2017 lalu, layar bioskop di Indonesia diramaikan dengan sebuah film anak-anak yang berjudul Naura & Genk Juara.
Terlepas dari berbagai kisah yang berhembus terkait film ini, bisa dibilang film ini adalah salah satu film penting buat masa depan film anak-anak di Indonesia.
(BACA: Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat)
Mengapa demikian? Mari kita mulai dari review film ini terlebih dahulu.
Tak heran jika film ini selalu disandingkan dengan film “Petualangan Sherina” yang beredar tahun 2000 lalu. Karena memang kedua film tersebut memiliki jenis genre yang sama, yaitu film musikal untuk anak-anak.
Keduanya juga sama-sama dibintangi oleh seorang penyanyi cilik yang sedang tenar di masanya. Film ‘Petualangan Sherina’ dibintangi penyanyi cilik Sherina, sedangkan film Naura & Genk Juara ini dibintangi oleh (hayoo tebak?) Naura.
Tapi bukan itu saja, film Sherina itu membangkitkan gairah penonton untuk menonton film anak-anak di bioskop. Masa di mana layar bioskop hanya diisi oleh film dari barat, kehadiran film Sherina memberikan keriangan kepada keluarga yang membawa anak-anaknya untuk bernyanyi bersama Sherina.
17 tahun berlalu, jumlah film musikal yang mengusung tema anak-anak sangatlah minim. Jangankan film musikal anak, film anak-anak saja jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
Hingga akhirnya film Naura & Genk Juara hadir untuk mencoba menggairahkan kembali pasar perfilman Indonesia yang menyasar anak-anak.
(BACA: Ternyata Baking Soda Punya Manfaat Lain Sebagai Bahan Pembuat Roti, Ini Rahasia Resepnya)
Film yang disutradarai oleh seorang sutradara yang terbiasa menggarap video iklan TVC, yaitu Eugene Panji ini tergolong berhasil dalam membawa penonton masuk ke dalam dunia imajiner anak-anak yang terasa jauh dari kelamnya dunia nyata.
Hanya saja, pilihan angle dan gaya penyutradarannya kadang terasa tidak sinkron dengan adegan yang ditampilkannya. Seolah Eugene berusaha menampilkan adegan ‘unik’, namun kurang nyambung dengan narasi yang berlangsung di layar.
Beberapa hasil editingnya juga terasa kurang rapih, sehingga sedikit mengganggu jalannya alur cerita.
Untungnya, hal-hal seperti itu tidaklah berarti bagi anak-anak. Karena keriangan dan kekompakan yang ditampilkan oleh Naura sebagai pemeran utama bersama dengan Okky, Bimo dan Kipli bisa menampilkan persahabatan yang kental.
Petualangan mereka pun membuat imajinasi anak-anak turut berpetualang, terutama karena alam pemandangan hutan tropis Situ Gunung di Sukabumi memang sangat indah dilihat dan menggambarkan keindahan alam Indonesia.
(BACA: Ternyata Ini Loh Alasannya Mengapa Banyak yang Suka Belanja Online, Pantas Saja !)
Kualitas musik pada film ini juga patut diacungi jempol. Terutama karena memang Naura adalah penyanyi cilik yang sedang naik daun, sehingga musik-musik pada film ini juga cocok untuk dinyanyikan bareng dengan anak-anak.
Akhir kata, kalau kamu seorang anak atau memiliki jiwa maupun akal pikiran terbuka bagaikan anak-anak, maka kamu akan mengesampingkan keruwetan dunia nyata dan ikut larut dalam petualangan anak-anak bersama Naura ini.
Jadi, mengapa penting? Karena harapannya setelah film ini maka akan bermunculan kembali film-film untuk anak Indonesia berkualitas, seperti layaknya film ‘Petualangan Sherina’ di tahun 2000 lalu. (*)