Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta
Grid.ID - Ketimpangan antara si kaya dan si miskin telah membuat beberapa kasta berdasarkan kondisi ekonomi masyarakat.
Tak heran, banyak pengemis bertebaran.
Dilansir Grid.ID dari World of Buzz, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga Malaysia.
Menurut Departemen Kesejahteraan Selangor, 2.326 pengemis dijemput oleh pihak berwenang.
(BACA: Daebak! MIC Drop Versi Remix BTS Rajai Industri Musik Dunia, Nih Buktinya!)
Dari semua negara bagian di Malaysia, dilaporkan bahwa Selangor adalah tempat favorit mereka untuk mengeksploitasi kemurahan hati masyarakat.
Orang tidak mempercayai atau menanyakan latar belakang pengemis, tapi sering memberi uang saat mereka didekati oleh orang yang tampak menyedihkan.
"Para pengemis mengatakan kepada kami bahwa mudah menghasilkan uang di sini karena orang-orang di Selangor bermurah hati. Beberapa pengemis ini berpenghasilan antara RM150 sampai RM300 setiap hari," kata direktur Departemen Kesejahteraan Selangor, Mohamad Hanafi.
Oleh karena itu pemerintah mendesak masyarakatnya untuk lebih bijak ketika ingin memberikan uang untuk pengemis.
Pasalnya mereka menjadikan pengemis itu sebagai pekerjaan tetap.
Bagaimana tidak?
Dalam sehari mereka dapat meraup uang sebesar Rp 500rb-1 juta.
Beberapa bahkan juga membawa bayi yang bukan milik mereka untuk menimbulkan simpati publik.
(BACA: Begini Penjelasan Roro Fitria Ketika Sempat Ketahuan Edit Foto)
Perlu disadari bahwa ada banyak pengemis palsu.
Hal ini telah membuat banyak orang Malaysia yang baik hati dalam dilema karena sebagian dari kita ingin membantu.
Ternyata dari 2.326 pengemis, ada sekitar 1.346 diidentifikasi sebagai orang asing.
Mereka berasal dari Tiongkok, Kamboja, Pakistan, Thailand dan Myanmar.
(BACA: Aih, Alika Islamadina Merasa Seperti Telanjang Kalo Nggak Pakai Ini Nih!)
Beberapa di antaranya adalah pemegang kartu Rohingya dan Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi.
Wah ternyata berdasarkan laporan World of Buzz, ternyata pengemis di Malaysia dari Indonesia tidak ada. (*)