Find Us On Social Media :

Reino Barack Akui Sempat Kehabisan Kata-Kata Saat Momen Sungkeman

By Asri sulistyowati, Minggu, 10 Maret 2019 | 21:03 WIB

Sebagai Keturunan Terakhir, Reino Barack Putuskan Untuk Menikah di Jepang Secara Diam-diam

Terlebih sejak usia muda, Reino tinggal sendiri di Jepang jauh dari keluarga yang berada di Jakarta.

"Saya rasa susah ya untuk menuturkan dalam kata-kata bagaimana kita bisa mengucapkan terima kasih kepada orang tua," ungkap Reino.

"Mungkin karena masa muda saya yang saya habiskan di luar negeri sekitar 10 tahun hidup sendiri disana. Jadi momen saat saya menjadi remaja itu absensi dari orang tua itu besar. Saya ketemu 1 tahun mungkin 2 sampai 3 kali dengan 2 sampai 3 minggu untuk setiap ketemu. Dari situ saya harus membagi waktu untuk bertemu dengan keluarga-keluarga saya yang lain dan juga teman-teman, jadi sangat singkat," lanjut ungkapnya.

Baca Juga : Di Panggung Soundstation 2019, Glenn Fredly Singgung Hari Musik Nasional

Semakin dewasa Reino semakin merasa bersyukur dan beruntung karena dilahirkan di keluarga yang begitu sabar mencintai anak-anaknya.

"Makin berumur saya makin merasakan betapa hebatnya kedua orang tua saya dan betapa beruntungnya saya dan saya sangat berterima kasih kepada kedua orang tua saya dilahirkan di keluarga yang begitu sabar, begitu mencintai dan saya rasa semua orang tua mencintai anaknya. Jadi pada saat saya sungkeman benar-benar saya kehabisan kata-kata karena sangat susah itu. Ngomong terima kasih saja sangat tidak cukup kepada mereka," ujar Reino.

Reino teringat kerja keras sang ayah yang banting tulang untuk menghidupi keluarganya.

Dan teringat betapa perhatiannya sang ibunda yang selalu berkirim pesan menanyakan keadaan Reino di Jepang.

Baca Juga : Disebut Lelaki Impian, Reino Barack Ungkap Kekurangannya di Hadapan Syahrini

Ia juga menjelaskan alasan dirinya menulis caption dalam bahasa Jepang.

"Jadi buat saya, saya tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata, yang saya tulis di Instagram itu bukan untuk siapa-siapa, itu hanya untuk satu ibu saya dan bapak saya yang saya tulis dalam bahasa Jepang karena kami berkomunikasi dalam bahasa Jepang," lanjutnya.

"Ada beberapa teman yang bilang nggak ada sukeman dalam budaya Jepang, yang ada sungkeman cuman ada di Indonesia. Dan kata-kata itu walaupun seperti kata-kata sungkeman, kata-kata itu benar-benar muncul dari lubuk hati saya yang paling dalam secara apresiasi untuk kedua orang tua saya," ucapnya lagi.

(*)