Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Elon Musk enggak henti-hentinya bikin dobrakan dalam dunia teknologi.
Baru-baru ini, doi berhasil nyiptain baterai terbesar yang pernah ada.
Nggak tanggung-tanggung, baterai ini punya daya yang mampu bertahan selama 100 hari.
Dan tentu saja enggak donk, baterai ini bukan buat seri iPhone punya kamu itu.
Dikutip wartawan Grid.ID dari UNILAD, Musk punya tujuan yang jauh lebih mulia.
(Baca juga: Inilah Wujud Robot Tukang Parkir Pertama di Dunia, Pengendara Nggak Perlu Repot Lagi)
Temuan ini didedikasikan buat ngebantu Australia Selatan yang punya masalah runyam terkait energi.
Tesla, perusahaan milik Musk, sepakat ambil bagian buat nuntasin pesoalan di sini sejak bulan Maret.
Ini terjadi saat eksekutif Tesla, Lyndon Rive, nyebutin pihaknya bisa masang 100 hingga 300 megawatt hour penyimpanan baterai yang dibutuhin.
Megawatt hour sama seperti 1.000 kilowatt listrik yang digunakan terus-menerus selama 1 jam.
(Baca juga: Seperti Droid Star Wars, Robot "Gita" Ini Akan Menjadi Asistenmu ke Mana Pun Kamu Pergi)
Mahakarya ini diciptain buat nyegah kekurangan daya yang dampaknya berbentuk pemadaman listrik dalam 100 hari di Australia Selatan.
Terlihat ngawur, bukan?
Sebuah wilayah di Australia, yang padahal terkenal sebagai negara maju, ternyata juga ngalamin pemadaman listrik sampai 100 hari.
Musk yang juga punya ambisi bikin peradaban di Mars ini tentu sangat serius dengan janjinya.
(Baca juga: Ternyata Ini Loh Alasannya Mengapa Banyak yang Suka Belanja Online, Pantas Saja !)
Baterai ini dirancang mampu ngehendel 30 ribu rumah.
Jumlah ini persis kayak total rumah yang terdampak pemadaman listrik pada bulan September 2016.
Penyimpan dan pemasok listrik hasil karya anak buah Musk telah dipasang dan terhubung di Hornsdale Wind Farm.
Pembangkit listrik yang berada di wilayah Hornsdale di barat daya Narien Range, Australia Selatan, dikelola oleh Neoen, sebuah perusahaan energi terbarukan asal Prancis.
(Baca juga: Teknologi Ini Bisa Bikin Orang Lain Memata-mataimu Lewat Ponsel, Yuk Hati-Hati !)
Sebuah uji coba bakal segera diadain buat mastiin sejumlah persyaratan terpenuhi.
Perdana Menteri Australia Selatan, Jay Weatherill, nganggep ini adalah langkah mandiri buat energi yang lebih terjangkau bagi warga.
Baterai lithium ion terbesar di dunia bakal jadi bagian penting bagi konsep energi terbarukan.
Cara kerjanya, beterai ini bakal nyimpen melimpahnya sejumlah energi dari sumber terbarukan, seperti angin dan matahari, buat nantinya dikirim ke tempat penampungan.
(Baca juga: Bikin Panik ! Fitur Hapus pada Facebook Hilang, Ternyata Dipindah ke Menu Ini Loh)
Mahakarya ini bakal bikin Jamestown di Australia Selatan jadi pemimpin dunia dalam kampanye energi terbarukan.
Rencananya nih, proyek yang ngabisin biaya seenggaknya 50 juta Dollar AS ini, bakal mulai beroperasi pada 1 Desember.
Mantap nggak?
Nggak hanya omong besar, Elon Musk lagi-lagi ngebuktiin bahwa dia bisa ngasih solusi.(*)