Grid.ID, Medan - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan mengatakan, sebelum acara pernikahan Bobby Nasution-Kahiyang Ayu sempat berbincang dengan Presiden Joko Widodo.
"Saya bilang ke Presiden, kalau di Solo halus-halus."
"Tapi di Medan agak sangar-sangar, itulah Batak."
"Namun tidak bermaksud jelek."
(Baca : Ini lho, 7 Cara Mudah Lakukan Diet yang Sehat )
"Tapi, Bobby halus karena bergaul di luar (lebih banyak di Jawa)" ujarnya, saat memasuki resepsi pernikahan Bobby-Kahiyang di Perumahan Bukit Hijau Regency, Minggu (26/11/2017).
Ia menyampaikan, pernikahan Bobby dan Kahiyang merupakan wujud kekayaan budaya negara Indonesia.
Karena itu, bangsa Indonesia harus bersyukur adanya keberagaman etnis.
Menurutnya, pernikahan Gibran tidak terlihat aspek keberagaman karena menikah dengan sesama Solo.
(Baca : Nikmatnya Nonton Film dan Main Game di Layar FullView™ Vivo V7 )
Tapi, pernikahan Bobby dan Kahiyang ada dua budaya yang harus dihormati.
"Dulu waktu di Solo perkawinan Gibran berbeda, karena sesama Solo."
"Kalau sekarang ini ada dua budaya, sehingga harus dihormati dari sini (Sumut)."
"Sehingga Presiden meluangkan waktu untuk menghadiri acara adat," katanya.
(Baca : Saat Harga Mobil Baru Begitu Menggoda:Toyota, Daihatsu, Mobilio, Suzuki Diskon Hingga Rp 35 juta )
Pada acara pesta adat, katanya, Presiden kebanyakan mendengarkan omongan orang Batak.
Bahkan, ia juga tidak paham yang dibicarakan karena menggunakan bahasa daerah yang halus.
"Saya juga tidak paham. Bahasanya enggak tahu, kayak di Solo juga pakai bahasa Jawa yang halus."
(Baca : Cobain Yuk! Makin Cepat Cari Informasi Di Google Dengan 10 Trik Ini )
"Kegiatan ini harus dipahami sebagai budaya bangsa yang berbeda-beda."
"Tapi satu, persatuan implementasi kehidupan harus bagus," ujarnya. (Jefri Susetio/Tribun Medan)