Find Us On Social Media :

Ayah Putri Titian Meninggal Karena Penyakit Jantung, ini 7 Tanda Perubahan Tubuh Berpotensi Penyakit Jantung

By Ngesti Sekar Dewi, Selasa, 12 Maret 2019 | 07:46 WIB

Ayah Putri Titian Meninggal Karena Penyakit Jantung, ini 7 Tanda Perubahan Tubuh Berpotensi Penyakit Jantung

Grid.ID- – Kabar duka datang dari artis cantik Putri Titian. Ditengah kehamilan anak keduanya, Putri Titian harus merelakan sang ayah untuk selama-lamanya.

Razak Bahar, ayah Putri Titian meninggal dunia pada Senin (11/3/2019) dini hari. Diketahui jika sang ayah meninggal akibat penyakit jantung.

Kepergiannya yang amat mendadak tanpa berkata apapun sontak membuat Putri Titian yang baru saja menjalani maternity shoot beberapa waktu lalu kaget dan histeris.

Baca Juga : Ayah Putri Titian Meninggal Dunia, Tetangga: 'Semalam Masih Sempat Begadang dan Sehat'

Serangan jantung memang bisa menghampiri kapan saja, apalagi jika orang tersebut memiliki riwayat penyakit jantung.

Serangan jantung juga menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Oleh karena itu, salah satu upaya untuk menghindari penyakit ini adalah menjaga pola makan yang sehat dan mengetahui gejala-gejalanya untuk menghindarinya.

Namun, tahukah kalian jika tanda-tanda penyakit jantung ternyata bisa diketahui dengan mata telanjang?

Berikut ini setidaknya ada 7 tanda-tanda yang dapat membantu kita mengidentifikasi penyakit jantung.

Dirangkum dari Bright Side, berikut 7 tanda-tanda tersebut :

Baca Juga : Kabar Duka! Ayahanda Putri Titian Meninggal Dunia

  1. Xanthoma

Umumnya Xanthoma adalah bintik lemak kecil pada kelopak mata, bokong, siku datau lutut, yang sebenarnya tidak berbahaya.

Akan tetapi timbunan lemak ini menunjukkan kelebihan kolesterol yang begitu besar sehingga pembuluh darah tidak bisa menahannya lagi.

Berarti tubuh kita membutuhkan bantuan, dan mereka dengan tanda ini kemungkinan sudah menderita ateroklerosis, yang dapat menyebabkan masalah jantung.

  1. Bau mulut

Peradangan gusi atau periodontitis, dapat menyebabkan bau mulut atau bahkan kehilangan gigi.

Tetapi tidak semua konsekuensi ini benar dan bukti baru menunjukkan ada hubungan antara gusi dan penyakit jantung.

Faktanya adalah bahwa bakteri dari gusi yang meradang dapat masuk ke sistem kardiovaskular dan memulai peradangan di tempat baru.

Risiko penyakit jantung pada individu dengan periodontitis lebih tinggi sebesar 20%.

Baca Juga : Sempat Meninggal Selama 72 Jam, Jantung Wanita ini Kembali Berdetak dan Hidup!

  1. Muncul jerawat pada masa remaja

Penelitian menunjukkan bahwa remaja laki-laki dengan jerawat memiliki risiko 33% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner.

Ini dijelaskan bahwa, aktivitas hormonal Andogen memiliki pengaruh pada semua sistem tubuh kita.

  1. Panjang jari manis

Jika jari manis secara signifikan lebih pendek dari jari telunjuk, risiko penyakit jantunglebih tinggi. Korelasi aneh ini ditemukan oleh para peneliti dari Inggris.

Panjang jari ternyata ditentutkan oleh jumlah testosteron selama perkembangan embrionik, dan sistem hormon yang memperngaruhi kardiovaskular.

Baca Juga : Gampang! Begini Caranya Deteksi Penyakit Jantung Melalui Ujung Kaki

  1. Bibir biru

Meski bibir orang sehat bisa biru karena hipotermia atau ketika berada di ketinggian dengan suhu dingin.

Hal lain juga bisa terjadi hal ini juga bisa menunjukkan kondisi tubuh kita, yang berarti kita memiliki sirkulasi darah yang buruk.

Oleh karena itu, kita sebaiknya memeriksakan jantung dan pembuluh darah Anda, ke dokter.

  1. Perubahan pada kuku

Jika kuku kita berubah menjadi lebih bulat, perubahan itu bisa jadi karena masalah vaskular.

Alasan paling mungkin adalah ujung jari Anda tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup.

Hal itu mengarah pada peningkatan pertumbuhan lempeng kuku kita. Gejala ini telah dikenal selama ribuan tahun dan disebut jari-jari Hippocractic.

Baca Juga : Hati-Hati, Perilaku Tidur ini Ternyata Bisa Picu Serangan Jantung

  1. Rambut di telinga

Telinga dapat memberi tahu banyak mengenai kondisi kesehatan kita, dan peneliti India sangat memperhatikan hal itu.

Mereka melakukan penelitian untuk menentukan hubungan antara sindrom koroner dan peningkatan rambut pada telinga.

Mereka menemukan peningkatan tajam dalam jumlah rambut saluran telinga dapat menjadi gejala penyakit ini.

Yang berbahaya adalah kombinasi tanda yang disebutkan di atas dan sejumlah besar rambut telinga yang tumbuh. (*)