Find Us On Social Media :

2 Minggu Resmi Jadi Suami Istri, Reino Barack dan Syahrini Kepergok Kenakan Cincin Kawin di Tangan yang Berbeda

By Tata Lugas Nastiti, Rabu, 13 Maret 2019 | 06:40 WIB

2 Minggu Resmi Jadi Suami Istri, Reino Barack dan Syahrini Kepergok Kenakan Cincin Kawin di Tangan yang Berbeda

Baca Juga : Reino Barack Sudah Persunting Syahrini, Pakar Ekspresi Beberkan Kondisi Batin Luna Maya: Rapuh dan Nggak Kuat Sendiri

Hal ini murni hanya karena perihal faktor budaya atau kebiasaan.

Melansir laman Brigthside, letak posisi cincin kawin memang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan atau budaya sekitar.

Setiap negara memiliki cerita dan budaya yang berbeda tentang budaya mengenakan cincin kawin.

Baca Juga : Beri Peringatan Pada Netizen yang Menghujat Pernikahan Syahrini dan Reino Barack, Christine Hakim: Dosa, Loh Menzalimi Orang!

Kebanyakan masyarakat Asia Tenggara percaya jika menggenakan cincin kawin pada tangan kanan dapat membawa kebahagiaan.

Sebab menurut budaya, tangan kiri dianggap tidak suci dan membawa keburukan.

Sedangkan di Jepang, tidak ada aturan khusus bagaimana cara mengenakan cincin kawin yang benar.

Baca Juga : Baca Aura Reino Barack Bersama Syahrini, Ahli Spiritual: Lebih Cocok Sama Luna Maya!

Mayoritas masyarakat Jepang, khususnya pria, diketahui mengenakan cincin kawin pada tangan kiri.

Hal ini dikarenakan untuk menyelaraskan posisi cincin kawin sang mempelai istri yang berada di tangan kanan.

Kemungkinan besar alasan mengapa Syahrini dan Reino Barack kenakan cincin kawin di tangan berbeda adalah perbedaan budaya yang dimiliki keduanya.

Baca Juga : Pakar Ekspresi Bongkar Makna Sikap Reino Barack Terhadap Syahrini Saat Jumpa Pers, Disebut Rikuh dan Punya Kedekatan Erotik

Reino Barack mengenakan cincin kawin di tangan kiri karena mengadaptasi budaya Jepang yang memakai cincin kawinnya di sebelah kiri.

Sedangkan Syahrini memakai cincin kawin di tangan kanan dari budaya muslim Indonesia.

Sebenarnya tak ada aturan khusus mengenai pemakaian cincin kawin, baik di tangan kiri maupun kanan.

Hal ini tergantung kondisi seseorang, kebiasaan, ataupun faktor budaya.

(*)