Menurut sebuah studi tahun 2006 yang diterbitkan di JAMA, orang dewasa di Jepang yang mengkonsumsi teh hijau dalam jumlah lebih tinggi, memiliki risiko kematian yang lebih rendah yang disebabkan karena penyakit kardiovaskular.
Studi tersebut juga mengatakan bahwa warga negara Jepang yang meminum 5 cangkir teh hijau per hari, memiliki tingkat kematian 26 persen lebih rendah.
2. Mengkonsumsi Makanan Fermentasi
Orang Jepang sering makan makanan fermentasi seperti kefir, kombucha, asinan kubis, miso, tempe dan kimchi.
Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Physiological Anthropology, melaporkan bahwa ada hubungan antara produk susu fermentasi dan pertumbuhan mikroba usus yang bermanfaat.
Studi ini juga mencatat pentingnya temuan, bahwa makanan dan ramuan non-susu fermentasi dapat memiliki pengaruh positif pada mikrobiota usus, karena mungkin ada pengaruh pada komunikasi jangka panjang antara usus dan otak.
(BACA : Bertolak ke Korea Selatan, Begini Deretan Penampilan Paras Ayu Natasha Rizky, Manis Banget!)
3. Lebih menyukai seafood
Tidak seperti orang Amerika, orang Jepang suka makan makanan laut daripada daging merah, yang dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan, seperti obesitas, kolesterol tinggi dan penyakit inflamasi.
Ikan itu baik, karena memiliki protein berkualitas tinggi, berbagai nutrisi penting dan asam lemak omega-3, yang sangat baik untuk otak, jantung dan organ tubuh.
Asam lemak omega-3, khususnya, sangat membantu dalam mengurangi lemak tubuh, terutama lemak perut.
Plus, makanan laut juga mengurangi peradangan di tubuh dan memberi manfaat pada sistem saraf.