Begitu juga motif Grudo, Sidomukti dan Sidoluhur yang seperti biasanya dipakai dalam prosesi pernikahan.
Motif-motif tersebut dipilihnya sebagai filosofi dalam busana pengantin Internasional.
(Kreatif! Tips Mudah Menyulap Kain Batik Menjadi Busana, Bisa Dicoba Langsung Sendiri di Rumah)
Semua motif batik tersebut tidak dituangkan dalam teknik membatik yang menggunakan canting dan malam/wax.
Melainkan dengan teknik sulaman benang, aplikasi kain velvet yang Poppy tuangkan di atas kain velvet, kain renda, kain organdi dan kain tweed.
(Dian Pelangi Pamerkan Busana Batik dengan Teknik Arsiran di Panggung Mode Jakarta Fashion Week 2018)
Dan, desainer yang juga aktif dalam organisasi Indonesian Fashion Chamber ini berharap bahwa nilai filosofis yang digunakannya dapat menggerakan masyarakat dunia untuk menyerap maknanya dan memakainya dengan bangga.
Salut sama Poppy Karim, ya! (*)