Grid.ID - Peristiwa menggemparkan baru-baru ini terjadi di Desa Watu, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
52 warganya berbondong-bondong pindah ke Malang karena termakan hoax akan datangnya kiamat.
Ini sederet fakta terangkum dari kejadian ini seperti yang dilansir dari Tribun Madura.
Baca Juga : Diduga Sudah Putus, Bibi Ardiansyah Masih Pantau Kondisi Vanessa Angel yang Menderita di Penjara
1. Rumah dan Tanah Dijual Murah
Isu kiamat yang diyakini warga Desa Watu ini membuat sebagian nekat menjual rumah dan hewan ternaknya.
Bahkan, tidak sedikit yang menjual aset berharga ini hanya senilai Rp20 juta rupiah.
Sapi dan kandang ternak bahkan hanya dihargai senilai Rp8 juta rupiah saja karena isu simpang siur tersebut.
2. Penjelasan Kepala Daerah
Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni membenarkan jika isu kiamat telah membuat warganya memutuskan pindah ke Malang.
"Ya betul, kejadiannya sekitar sebulan yang lalu. Kami sudah berusaha mencegah, memberikan pembinaan, agar supaya itu tidak dilakukan tapi mereka sudah terlanjut yakin dan jatuh cinta jadi ya susah.
Mereka yakin dunia ini akan kiamat dan kalau ikut kiai dari Kasembon Malang itu, nanti seperti kisah Nabi Nuh, mereka tidak ikut kiamat.
Ya kita terus mengadakan pembinaan pada masyarakat yang belum kena pengaruh ini.
Nanti akan berkoordinasi dgn MUI dan ormas keagamaan untuk turun melakukan pembinaan," terangnya.
3. Kesaksian Tetangga
Karimun, seorang warga Desa Watu menuturkan kesaksiannya jika sudah seminggu tetangganya tak berada di rumah.
"Sudah sekitar seminggu di sini, saya juga nggak dipamiti. Katanya ikut pengajian, mondok ke Malang," ujar Karimun pada Rabu (13/03).
"Nggak tahu kapan kembalinya, ndak dikasih tahu," tukasnya.
Tak hanya itu, Darti warga desa tersebut juga mengaku kaget jika tetangganya beserta anak dan istri sudah tak berdiam di rumahnya.
"Nggak tahu ke mana, tiba-tiba menghilang. Saya juga kaget, wong sehari-hari biasanya cari rumput sama saya," ungkap Darti.
4. Penjelasan Kepala Desa
Kepala Desa Watu, Bowo Susetyo membenarkan jika ada 16 KK di dua dusun termasuk Dusun Krajan dan Dusun Gulun serentak pindah ke Malang.
52 warga desa yang pindah menurut Bowo Susetyo pergi secara sembunyi-sembunyi.
Mereka tidak mengurus administrasi surat pindah di kantor desa dan sekolah. (*)
Artikel ini pernah tayang di Nova.id dengan judul Jual Rumah Rp20 Juta, Ini Deretan Fakta Kepindahan 52 Warga Ponorogo ke Malang karena Hoax Isu Kiamat!