Grid.ID - Gaya hidup anak milenial yang mulai tak sehat membuat berbagai risiko penyakit lebih mudah menghampiri.
Salah satu risiko kesehatan yang patut kita waspadai adalah hipertensi.
Hipertensi bisa dipicu dari berbagai hal, salah satunya sering mengonsumsi kopi.
Karena banyak anak milenial yang menjadikan kopi sebagai minuman wajib.
Baca Juga : Termakan Isu Kiamat, 52 Warga Ponorogo Jual Rumah Cuma Seharga Rp20 Juta
Gaya hidup seperti meminum kopi yang sekarang sedang digandrungi bisa menjadi pemicu generasi milenial terkena hipertensi?
Bahkan, asal tahu saja, sebanyak 34,1 persen masyarakat Indonesia dewasa usia 18 tahun ke atas sudah terkena hipertensi. Gawat!
Angka ini sendiri rupanya mengalami peningkatan sebesar 7,6 persen dibanding dengan hasil Riskesdas 2013 yang hanya 26,5 persen.
Hipertensi sendiri sering juga disebut sebagai penyakit silent killer atau penyakit yang tak menimbulkan tanda-tanda khusus.
Pada dasarnya hipertensi ini terjadi jika adanya gangguan pada sistem peredaran darah yang dapat menaikkan tekanan darah melampaui batas normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg.
Baca Juga : Diduga Sudah Putus, Bibi Ardiansyah Masih Pantau Kondisi Vanessa Angel yang Menderita di Penjara
Padahal, normalnya saja, tekanan darah kurang atau sama dengan 120/80 mmHg.
Tapi, ancaman hipertensi ini kerap dianggap tak begitu penting.
Pasalnya, rata-rata generasi milenial baru diketahui menderita hipertensi ketika melakukan medical check up.
Itu pun jika ada program dari perusahaan tempatnya bekerja atau mungkin fasilitas dari sekolah.
Padahal jika tak dicegah dan dikenali, risiko hipertensi ini dapat merembet menjadi penyakit komplikasi lainnya.
“Sebenarnya ini tidak bisa disepelekan, apabila kaum milenial tidak sadar dengan faktor risiko yang ada, maka dapat timbul penyakit berat seperti stroke, ginjal, dan jantung.”
“Maka dari itu, penting meningkatkan awareness masyarakat dengan melakukan deteksi dini atau mengukur tekanan darah secara rutin,” saran dr. Paskariatne Probo Dewi Yamin, SpJP., pakar hipertensi.
Bukannya tidak boleh ngopi terlalu banyak, tapi sekali-sekali, mungkin bisa dicoba untuk ubah kegiatan kumpul dengan teman-teman yang biasanya ngopi bareng, menjadi olahraga bareng.
Tak perlu buru-buru, bertahap saja lakukan perubahan ini.
Asal konsisten dengan tujuan hidup sehat, niscaya akan terbebas dari hipertensi sejak dini.
Dan jangan lupa, kita juga bisa, lho, mencegah risiko ini dengan melakukan pengecekan kesehatan sejak dini.
Jangan sampai tunggu bahaya, yuk, kita lebih peduli kesehatan kita sejak masih muda!
Karena risiko hipertensi tak main-main dan tak bisa kita sepelekan.(*)
Artikel ini pernah tayang di Nova.id dengan judul Kebiasaan Minum Kopi Berisiko Hipertensi Bagi Generasi Milenial, Lakukan Deteksi Dini sebagai Solusi